Salam Semangat ! Teman-teman semua, Apakabar kalian ditengah hiruk pikuk Pemilu2019 Man?
Dalam postingan ini saya ingin sedikit memberikan pendapat tentang film dokumenter yang belakangan agak viral di lingkungan saya. Bagaimana tidak, banyak sekali teman-teman yang menyarankan untuk menonton film ini. Untuk kalian yang belum nonton dan penasaran, daripada jauh-jauh ke youtube dan browsing, saya sediakan videonya ya, bisa langsung di 'play'.
Mari ambil positif, dan buang negatifnya dari film tersebut.
Masalah-masalah yang masyarakat alami terkait proses mendapatkan listrik sebenarnya cukup sering saya dengar dulu sewaktu belum masuk ke bangku kuliah. Misalnya pencemaran yang terjadi akubat limbah pembakaran, eksploitasi besar-besaran hingga sumber daya dapat diperbaharui. Sebenarnya sudah didapatkan dalam dunia Pendidikan. Jika tentang masalah-masalah masyarakat yang dirugikan biasanya saya mendapatkannya dari berita di tv. Tapi, saat itu hati saya tidak terlalu tergerak seperti sekarang. Mungkin dulu saya kira tak ada yang dapat dilakukan untuk membantu mereka semua. Seorang gadis kecil, yang memikirkan diri sendiri saja belum bisa bagaimana menolong orang lain. Belum dewasa juga pemikirannya, ditambah dulu belum terpampang fakta seperti dalam film Sexy Killers tersebut yang ternyata jumlahnya sangat banyak. Dan karena disajikannya berupa visual, benar-benar menyadarkan 'hey, beneran kejadian lho, bukan cuma dipelajarin doang, dan efeknya beneran ada juga ke masyarakat'
Jadi tanya-tanya, selama ini saya kemana ? haha ketika di bangku kuliah malah sama sekali tidak pernah memikirkan mereka sampai saat ini. Video tersebut menyajikan fakta.
Sejenak banyak banget pikiran-pikiran yang terlintas. Mulai dari hampir tidak percaya bahwa beberapa orang di video tersebut menunjukkan sikap tak peduli pada rakyat daerahnya. Padahal ini masalah nyawa. Bahkan nyawa rakyat beliau sendiri yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat. *jadi ingat amanahnya seorang pemimpin itu gimana aja*
Hukum sudah ada, namun entah bagaimana seperti tidak dijalankan seutuhnya. Saya jadi kepikiran, sejak kecil orang tua atau di sekolah kita benar-benar telah dididik untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Tapi saya sadar memang terdapat segelintir orang yang tidak menjalankannya. Mungkin masa kanak-kanak orang dewasa yang saat ini senang melanggar hukum itu, akibat kebiasaan sejak kecil yang memang susah dihilangkan.
Tapi, perlukah malu dengan anak-anak yang mereka rajin dan patuh ? Baik, saya sadar orang sukses diluar sanapun banyak yang sukses walaupun tidak terstruktur atau sesuai aturan. Dan kadang mereka bermanfaat. tapi coba lupakan itu sebentar. Karena yang saya tekankan adalah Hukum dibuat untuk dipatuhi. Mari lupakan selogan Hukum dibuat untuk dilanggar.
Lumayan sering saya dengar orang-orang yang berusaha sekolah tinggi dibidang hukum supaya dapat menang atau menegakkan keadilan melalui hukum. dan aku kira usaha tersebut sangat bagus namun terkadang tidak menjadi solusi. Mereka tetap kalah melawan orang besar, lagi-lagi soal uang. Tak bisa dipungkiri itulah manusia yang sangat mengAgungkan Harta dan Kekuasaan.
Berbagai spekulasi muncul dibenak saya, entah siapa yang bertanggung jawab tentang hal ini. Karena pihak-pihaknya sangat banyak dari yang tertinggi di tingkat atas hingga terendah. Mungkinkah ini masalah miss komunikasi atasan dan bawahan, korupsi, nepotisme, keegoisan dan masih banyak lagi.
Sebenarnya dari sisi mereka memang cukup berupaya (yang bagian nutup lubang pake tulisan dilarang bermain), tapi hukum tetap berlaku pak. Intinya mah, kalau harusnya setelah proyek ditutup lagi, ya di tutup saja. Berapa sih biaya untuk menutup lubang kembali, pasti masuk anggarankan.
Seperti perumpamaan ketika dahulu kita anak-anak mempunyai mainan dan membuat kamar berantakan. Ibu mengajarkan untuk dirapihkan kembali. Nah, mirip seperti itu mungkin ya, setelah ditambang dikembalikan lagi seperti semula supaya rapih dan tidak merugikan orang lain.
Tuh, lagi-lagi masa kecil kita itu banyak banget yang mempengaruhi ketika dewasa. Beberapa kali lewat juga di timeline social media yang intinya jika ingin sukses atau melakukan tugas yang besar. Dimulai dengan merapikan tempat tidur dulu. Sederhana tapi kebiasaan baik itu memang sangat bermanfaat.
'KEBIASAAN' seharusnya dengan melakukan yang baik-baik sejak dini, supaya 'TERBIASA' melakukan hal baik dan tidak merasa 'BERAT' dalam ' BERBUAT BAIK'
Tuh ya, hal buruk yang kita lihat atau ketahui bukan untuk dikomentarin doang. Tapi untuk diambil pelajaran supaya kita tidak melakukan hal yang sama. Dan rekomendasi dari saya adalah
membiasakan hal baik walau hal tersebut terkecil.
Masih ada pemikiran lain yang terlintas dibenak saya seperti, menjadi sadar bahwa hemat listrik itu sangat penting. Selama ini saya berpikir datangnya listrik dari PLTA yang itu berarti sumber daya dapat diperbaharui. Saya tidak sadar bahwa PLTU juga menjamur bahkan bertambah dan sangat berefek pada lingkungan sekitar. Coba kita pikirkan baik-baik, penjual tidak akan menjual barang jika tidak ada pembeli. Pebisnis tidak akan membuka bisnis jika tidak ada pasar. PLTU tidak akan bertambah jika bukan karena kita yang ingin listrik. Dengan pemborosan yang kita lakukan 'pebisnis' menganggap permintaan secara besar-besaran telah terjadi dan ini adalah peluang besar untuk mengembangkan sayapnya.
Ya jika ingin mencari siapa yang salah, kitapun terlibat Man. Sadarlah. dan mari sadarkan lebih banyak orang lagi.
Jadilah manusia yang bersyukur, jangan serakah teman-teman. kita boleh menyalahkan mereka yang merugikan banyak orang itu. asalnya dari sifat serakah kan?. Lalu apa bedanya dengan mereka jika kita mempunyai sifat yang sama. hanya beda kasus. Tapi tetap salah kan?.
Melihat dari berbagai sudut pandang lainnya, ada yang malah bingung mau pilih paslon mana hingga memilih golput. Teman-teman, mari kita renungkan, kalau kalian golput mereka tetap berkuasa. Tapi jika kalian memilih yang lebih baik, bukan tidak mungkin mereka yang berkuasa akan berubah karena pemimpinnya baik. Jika bingung memilih, berarti teman kurang wawasan, perbanyak menggali informasi saja. Kekuasaan inipun telah terjadi sejak lama, kalua keserakahannya sejak kecil mungkin ya kita sudah kenal wkwk.
Jadi kukira itu. yang terpenting adalah teman-teman jadikan setiap informasi itu suatu pelajaran. Baik informasi buruk maupun baik. Allah menciptakan hal buruk bukan untuk kita ikuti. Tapi untuk kita dapat membedakan dengan yang Baik. dan untuk kita jauhi.
Mungkin inilah sedikit yang bisa saya bagikan ke teman-teman tentang film tersebut dari kacamata saya. Bukan hal yang tidak mungkin lho dalam urusan 'Tambang Batu Bara' terdapat juga hal baik yang mereka lakukan. tapi karena film tersebut memang fokus menggugah kesadaran kita maka tidak akan ditampilkan. Jangan terlalu memandang sebelah mata ya!
Yuk, mari berjuang sekecil apapun, dari diri sendiri melakukan hal baik dan menjauhi hal buruk.
Terima kasih banyak untuk teman-teman yang telah bersabar membaca tulisan yang sangat Panjang ini ya, semoga dapat mengambil poin-poin pentingnya. Jika ada saran masukan maupun kritik, bebas berkomentar lho. Boleh juga follow twitter saya @Padma__14 kalau ingin difollback tinggal DM
Semoga sehat selalu ya teman-teman
Wassalamualaikum