Assalamualaikum, berikut ini sedikit catatanku ketika mengikuti suatu kegiatan dengan tema materi Tauhidullah. Semoga bermanfaat.
Telah berkembang berbagai maca konsep tuhan. Dimana istilah 'Tuhan' sama-sama digunakan namun konsep setiap agama berbeda-beda. Dalam hal ini berarti makna yang dimaksud juga berbeda-beda. Kata "Tuhan" sendiri hanya merupakan suatu istilah. Adapun konsep yang berbeda-beda tentunya mempengaruhi kehidupan yang berbeda pula.
Konsep ketuhanan itulah yang menjadi pembeda utama dari masing-masing agama dan menjadi unsurt utama pembentuk worldview seseorang. Pada konsep Ketuhanan Yunani kuno pada kitab Theogony yang ditulis Hesiod. Dimana menceritakan tentang perebutan kekuasaan di antara para dewa. Hal-hal yang terjadi ialah begitu tidak masuk akal karena lebih kurang dewa-dewi yang dianggap Tuhan ini memiliki sifat seperti manusia. Bahkan hal yang dilakukan melebihin kemanusiaan seperti berusaha membunuh anaknya sendiri, LGBT, perebutan kekuasaan untuk menjadi yang paling kuat dan hal lainnya yang bisa anda simak pada kisah dewa dewi Yunani Kuno.
Berbicara mengenai LGBT, dimana saat ini banyak yang beranggapan hal tersebut merupakan bawaan sejak lahir. Prof Malik Badri kemudian membantah argumen yang mengatakan bahwa homoseksualitas adalah kodrat bawaan. Jika benar homoseksualitas itu adalah sifat bawaan dalam gen manusia, maka tentu di setiap kelompok masyarakat ada yang homoseks (https://www.salam-online.com/2012/05/psikolog-internasional-prof-malik-badri-homoseksual-bukan-bawaan-lahir.html)
Kembali ke pembahasan terkait konsep Tuhan. Setelah mengetahui konsep Tuhan menurut Yunani Kuno. Apakah pengikutnya akan memahami apa itu kebenaran ?. Menurut pemateri, hal tersebut lah yang membuat banyak bermunculan filsafat yunani kuno. Termasuk pertanyaan terkait "bagaimana jika.." Akibat dari tidak mengetahui konsep akhirat menyebabkan kedilemaan. Dimana jawaban dari pertanyaan tersebut telah terjawab kita. Terutama yang telah menjadi muslim sejak Lahir.
Pada suatu episode menggambarkan negosiasi antara Athena, salah satu dari dua kekuatan besar yang bertikai di dunia Yunani, dan Melos, sebuah pulau kecil yang netral di tengah Laut Aegea yang diberi judul "The Melian Dialogue". Dimana Athena mengajak orang-orang Melos untuk berkualisi. Namun orang-orang Melos memilih untuk menjadi netral dan merasa dapat menjaga kedaulatan dan kemerdekaan mereka dalam kenetralan. Hingga kaum Athena mengatakan "The strong do what they can and the weak suffer what they must!".
Melalui hal ini, pemateri menyampaikan para filsuf memiliki niat suci namun tidak dapat sampai kepada kebenaran karena tidak dibimbing oleh wahyu. Berbahagialah karena dalam Islam kita memiliki Al-Quran. Telah jelas bagaimana konsep Tuhan pada surat Al-Ikhlas. Berbeda dengan konsep ketuhanan lainnya yang berkembang seperti Trinitas, Penyaliban, Politheisme, Sistem Kasta, Buku Pengetahuan, Pengorbanan dan konsep-konsep lainnya. Konsep ketuhanan yang dipercayai akan memberikan efek yang berbeda-beda bagi penganutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar