Assalamualaikum, tulisan ini sebenarnya berhubungan dengan tulisan-tulisan sebelumnya terkait muhasabah. Namun, materi kali ini kudapatkan dengan pembahasan yang lebih mendalam. Berhubung awal tahun 2024. Semoga aku bisa istiqomah untuk berbagi disini, setelah setahun tidak melakukan publikasi apapun. Semoga bermanfaat.
Muhasabah menurut KBBI memiliki arti interopeksi. Secara istilah : melakukan evaluasi terhadap kebaikan dan keburukan dirinya pada semua aspek kehidupannya (ibadah, pekerjaan, usia dll)
Sebagai inspirasi Allah menunjukkan salah satu sifat/aktivitas orang beriman yaitu melakukan muhasabah baik melalui ayat maupun beberapa hadist berikut ini:
- "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS Al Hasyr : 18)
- "Orang yang cerdas adalah orang yang menghisab dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupannya setelah mati." (HR. Tirmidzi)
- "Ketahuilah, seorang hamba seharusnya menyediakan waktunya di awal hari untuk menetapkan syarat yang ketat bagi dirinya, sebagai nasihat pada kebenaran, dan semestinya seorang hamba juga menyediakan waktunya di ujung hari untuk mengadili dirinya tentang gerak maupun diamnya" (Imam Ghazali)
Urgensi melakukan muhasabah ialah;
- Pembeda antara Mu'min dan Munafik.
- Mengetahui kekurangan dalam beramal : "dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya, mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya"(QS: Al-Mu'minun 60-61) --> maka akan tergerak untuk selalu memperbaiki amalan
- Mempermudah Taubat :" dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri,1 (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. (Ali-Imran:135)
- Selalu dalam petunjuk sesuai dengan Nasehat Imam Al-Baidhawi rahimahullah : “bahwa seseorang bisa terus berada dalam petunjuk Allah, jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan...” (Al-Baidhowi)
- Sebenar-benar taqwa. Imam Maimun bin Mihran berkata, “Seorang hamba tidak akan mencapai takwa (yang hakiki) sehingga dia melakukan muhasabatun nafsi (introspeksi terhadap keinginan jiwa untuk mencapai kesucian jiwa) yang lebih ketat daripada seorang pedagang yang selalu mengawasi sekutu dagangnya (dalam masalah keuntungan dagang). Oleh karena itu ada yang mengatakan bahwa jiwa manusia itu ibaratnya seperti sekutu dagang yang suka berkhianat. Kalau Anda tidak selalu mengawasinya, dia akan pergi membawa hartamu (sebagaimana jiwa akan pergi membawa agamamu)”
- Meringankan hisab di akhirat. Sebagaimana amirul mukminin Umar Ibn al-Khattab mengingatkan, Hitunglah (amal) diri kalian semua sebelum kalian semua dihisab.
Objek Renungan Muhasabah :
"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba di akhirat, hingga ia ditanya tentang umurnya kemana ia habiskan, tentang ilmunya apa yang telah ia amalkan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan untuk apa ia nafkahkan, tentang badannya untuk apa ia gunakan" (HR. Tirmidzi).
Apasaja yang perlu dijadikan renungan muhasabah ?
- Muhasabah atas penuaian kewajiban-kewajiban (QS Az-Zumar 67)
- Muhasabah atas perbuatan haram, maksiat dan kedzliman (HR Tirmidzi)
- Muhasabah atas apa yang dilakukan anggota badan (Qs Al-Isra:36, Yasin:65)
- Muhasabah atas penunaian amanah dakwah (QS. Al-Anfal:27)
- Muhasabah atas kesia-siaan (Ibnu Qoyyim)
- Muhasabah atas niat perbuatannya (Hasan Bashri)
Agar Mudah Bermuhasabah :
- Dzikrullah: "dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri,1 (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (Qs. Ali-Imran:135) dan Hadits yang diriwayatkan Abu Daud
- Mentadabburi Al-Quran terkait beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Kiamat (QS. Az-Zumar: 67-75)
- Memanfaatkan waktu-waktu khusus: pagi-petang, akhir malam, Bulan Ramadhan, akhir-awal tahun, dll: "Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyuku" (QS. Al-Furqon:62)
- Menerima masukan, mau meninjau ulang pendapat atau terkait fatwa fiqih, serta open minded dengan setiap masukan.
Demikian beberapa hal yang saya dapat dan saya bagikan kembali terkait muhasabah. Mudah-mudahan kita dapat menjadi pribadi muslim yang senantiasa melakukan muhasabah secara rutin. Beberapa tulisan hasil sharing lainnya yang membahas muhasabah dapat diakses di https://worldofpadma.blogspot.com/search?q=muhasabah. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar