Senin, 11 Februari 2019

My Lecturer on Monday

Pada semester akhir ini aku hanya mengambil 3 kelas yaitu 2 kelas *matkul wajib dan 1 kelas matkul pilihan. Kebetulan ketiga dosen yang mengajar adalah laki-laki. Dan cara mengajar mereka berbeda-beda. Hal ini cukup memberiku inspirasi dan suatu pelajaran. Maka dari itu ingin kuceritakan di postingan blogku ini tentang bagaimana dosen-dosenku mengajar dikelas untuk dapat kita jadikan referensi maupun untuk aku kenang suatu saat nanti.

Aku akan menceritakannya sesuai urutan jadwal matkul tiap pekannya. Yaitu di hari senin, kamis dan jumat.

Awalnya ingin kujadikan satu saja. Tapi setelah aku menulis, cukup banyak yang aku tulis (ternyata aku cerewet). Jadi khusus postingan ini aku hanya menceritakan dosen matkul yang ku ambil pada hari kedua dalam pekan (ngikuin hijriah, hari petama = ahad, jadi hari kedua = senin)

RANGKUMAN : (untuk kalian yang tidak suka baca banyak baca rangkuman ini saja karena aku tulis poin-poin yang membuatku dapat pelajaran. Jadi teman-teman juga tidak perlu Lelah membaca celotehanku haha. Tapi jika ingin mengetahui lebih detail silahkan baca kebawah sampai habis ya. Terima kasih)
1. Beliau terlihat membosankan, sebenarnya menyenangkan (jangan melihat kulit, tapi lihat isi)
2. Beliau Unik (kuis online pukul 01.00-04.00 WIB)
3. Debat antar kelompok yang membuat perbedaan pemahaman dapat disatukan
4. Kuis yang saling menguntungkan (membuat semakin paham materi)


Kelas di hari senin . . .

Waktu mulai kelasku ini terbilang cukup membuat kurang nyaman karena pukul 15.30 WIB dimana sangat dekat dengan waktu ashar yaitu pukul 15.25 WIB. Yap jadilah kelas tidak pernah mulai tepat waktu (kecuali pada pertemuan pertama kurasa. Karena aku datang terlambat 10 menit sedangkan kelas sudah dimulai). Setiap pekannya aku selalu hadir lewat 10-15 menit menuju kelas karena aku harus mengutamakan 'rapat'ku dengan Allah tentunya hehe.

Aturan kelas sendiri. (^)Dosen matukul ini memang membebaskan mahasiswanya datang jam berapa pun diperbolehkan untuk tapping* dan masuk kelas mengikuti perkuliahan seperti biasa. Beliau menerapkan hal tersebut karena beliau beranggapan bahwa kami mahasiswa sudah cukup dewasa untuk memperhatikan baik,buruk dan penting atapun resiko masing-masing. 

(^)Hal lain yang mempengaruhi first impressionku kepada dosen ini ialah keunikan beliau. Sekilas terlihat seram, walau sebenarnya menyenangkan. Sempat pula beliau beritahukan kepada kami tentang teknis kuis kesukaan beliau. Yaitu bersifat online dan dilaksanakan dari pukul 01.00-04.00. Kata beliau mahasiswa informatika biasanya pada waktu tersebut mengerjakan tugas yang deadlinenya pagi, sehingga beliau menyimpulkan kami semua produktif di jam tersebut. Berbeda dengan pagi sehabis subuh yang beberapa orang gunakan untuk tidur ataupun waktu pagi sampai malam yang digunakan untuk kuliah maupun kegiatan ekstra lainnya. Aku tidak tahu beliau serius atau bercanda. Yang pasti cukup membuatku termotivasi dan bersemangat.

Walaupun dari segi wajah beliau tidak terlihat seperti dosen muda yang menarik. (^)Saya sangat kagum dengan cara beliau bercerita ataupun memaparkan pelajaran dikelas. sekilas seperti hanya membaca slide. Entah memang beliau pandai mengembangkan isi slide, slidenya yang memang mudah dan berkaitan dengan keseharian. Pokoknya kegiatan mengajar dikelas tidak bersifat one-way communication. Ah ya, mungkin juga mahasiswa dikelasku kali ini yang memang cukup aktif juga untuk menanggapi dosen. 

Pertemuan pertama matkul ini, berlangsung menyenangkan, dan cukup mendebarkan diawal karena terdapat kecerobohanku. Yap, aku sangat ceroboh sampai salah mengambil kelas. Di kelas ini aku tidak bersama dengan siapapun yang aku kenal. Jadilah aku harus 'survive'. Ketika mengajar beliau cukup menggerakan beberapa anggota tubuhnya dan sesekali berjalan ketengah melalui jarak antara bangku kanan dan kiri. Cukup membuat leherku seperti melakukan pemanasan namun kurang seimbang karena geraknya hanya kekanan (ya, ini karena salahku sih duduk paling depan tapi paling kiri)

Pertemuan kedua, diawali dengan pembagian kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas kecil yang nantinya menjadi besar. Beliau telah menyiapkan satu nama di tiap kelompoknya dan kami yang sudah hadir pada saat itu dikelas dibebaskan untuk memilih masuk ke kelompok mana atau memasukan siapa saja kedalam kelompok tersebut. Kebetulan karena aku hanya mengenal satu orang yang waktu itu duduk disebelahku ketika pertemuan pertama. Aku mengajukan untuk bergabung dalam kelompoknya. Sebelum itu aku kagum dengan mahasiswa dikelas ini karena mereka sangat terbuka dan senang hati mendukungku untuk memilih masuk kelompok mana yang aku inginkan, hal ini menyadarkanku akan suatu hal ketika di kelas, beberapa temanku sangat pemilih dalam memilih anggota kelompok. 
Setelah itu dipaparkanlah tugas kelompok pertama kami, kemudian kelas berjalan seperti biasa ceramah dengan slide. Beliau juga berpesan, supaya kami memastikan setiap anggota kelompok bekerja dan memahami apa yang dikerjakan. Pada pertemuan selanjutnya presentasi tugas tersebut hanya dilakukan oleh salah satu anggota kelompok yang namanya akan beliau sebutkan secara acak. Dimana presentasi tersebut nantinya akan menjadi nilai kelompok. Hal ini cukup membuat kami terpacu untuk saling peduli dengan anggota kelompok.

Pertemuan ketiga, ternyata tugas kemarin hanya dikumpulkan, tidak begitu banyak yang beliau bahas, hanya judul-judulnya saja sedikit. Dan tidak ada presentasi seperti beliau katakana pekan lalu. Tapi, kegiatan kali ini ialah debat antar kelompok tentang sub-sub materi yang ada di slide pelajaran pekan ini. Aku rasa hal ini cukup efektif, karena terjadi komunikasi disitu, kelaspun tidak membosankan. Pelajaran pemahaman biasanya kita hanya membaca, mendengarkan, memahami. Tapi karena kelas ini sifatnya diskusi kita dapat lebih melek. Ada hal yang kelihatannya sepele tapi ternyata karena tiap kelompoknya memiliki perspektif yang berbeda, beliau diakhir kelas menengahi dan meberikan closing statement yang sangat baik. Aku masih ingat ketika itu ada juga yang bertanya tentang semakin majunya teknologi maka lapangan pekerjaan semakin menyempit. Dan Beliau menanggapi hal tersebut. Dapat kulihat beliau ingin memotivasi kita mahasiswa informatika supyaa tidak perlu takut mengembangkan teknologi, karena ketika suatu lapangan pekerjaan berkurang atau hilang. inshaAllah akan tumbuh lapangan pekerjaan baru. Perubahan akan terus terjadi, tinggal kita akan melakuka perubahan juga atau diam dan tertinggal ?

Pertemuan keempat, satu hari sebelum kelas, bapak mengirimkan slide perkuliahan melalui wa. Di awal kelas beliau menanyakan apakah slide tersebut sudah dipelajari atau belum. Ya sesuai dugaan beliau kami tidak mempelajarinya. Jadilah beliau beri waktu sekitar 30 menit untuk membaca slide tersebut sebelum selanjutnya mengerjakan kuis. Spontan seisi kelas merapikan duduknya dengan memenuhi bagian paling belakang (wkwk). waktu habis kuis dimulai dengan open apapun termasuk berdiskusi dengan teman (wkwk), tapi beliau mengingatkan bahwa setelah kuis dikumpulkan orang yang ditunjuk untuk memaparkan jawabannya harus sesuai dengan yang ditulis pada kertas yang dikumpulkan. (oh jadi serunya disana). Aku kira hal ini cukup efisien, kita mengerjakan kuis namun setelah itu kita juga jadi paham jawaban benarnya apa. karena kuis tersebut isinya juga dari slide dan dipaparkan jawabannya. Sungguh aku merasa dosenku yang satu ini sangat kreatif walaupun sedikit kaku karena kertas yang kami gunakan harus A4 sedangkan kami terbiasa menggunakan kertas binder B5. Beruntuk saat itu ada salah satu yang membawa 1 rim kertas A4. Kebetulan ? mungkin.

nb :
-matkul = mata kuliah
-tapping = melaporkan kehadiran dengan cara menempelkan kartu pada kotak scan yang tersedia dikelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar