Kamis, 02 Januari 2020

Rudy Habibie

Assalamualaikum wankawan !

kalau boleh saya cerita sedikit, malam ini saya nonton Film dan langsung cerita di blog. Demi target setiap hari menulis. Apapun itu, yang penting di post. Blog, Insragram atau media sosial lainnya. 
Dan kali ini, dibawah ini adalah poster yang saya ingin ceritakan pada wankawan!.

Hasil gambar untuk rudy habibie
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/eUbpZh3sQh4UfN5F8

Awal-awal saya menonton, membayangkan benar-benar menyenangkannya ya berkuliah di luar negeri dengan berbagai hal baru. Tidak jauh dari sana saya mendapat suatu pelajaran. Bapak Habibie, menjadi wakil presiden dan presiden. Kalau dari film dan beberapa sejarah yang saya baca, ketika beliau menjabat banyak sekali tekanan yang beliau dapatkan. Namun, beliau tetap berpendirian dan tidak tergoyahkan. Kini saya tahu, untuk membentuk dan mempersiapkan ujian itu. Allah memberikan tangga atau permasalahan dalam bentuk yang lebih sederhana. PPI. Melalui ide Industri Dirgantara yang sekaligus menjadi cita-cita maupun mendukung visi beliau. Berbagai masalahnya seperti miniatur kecil dari permasalahan yang akan beliau hadapi ketika menjadi pemimpin negeri.

Hal lain yang didapatkan adalah sisi keislaman beliau. Tak terbayangkan bagi saya yang tinggal di suatu daerah tanpa masjid. Dengan kemudahan di tempat saat ini saja mungkin masih belum optimal. Tapi beliau benar-benar teguh dan mempunyai dasar yang kuat. Sejak kecil pondasi islam telah kokoh tertanam pada diri beliau. Saya penasaran bagaimana keluarga beliau menanamkannya *sebenarnya pernah dibahas pada ceramah salah satu ust.*

Pertanyaan dari profesornya dikelas mengenai,
 apa hal terpenting dari teknik ? ternyata bukan ketelitian, bukan juga perhitungan. Tapi, Pemecahan Masalah

Rasanya saya seperti jatuh cinta lagi dengan teknik. Saya tiba-tiba teringat kenapa saya lebih menyukai Matematika, Fisika walaupun saya belum tentu dapat mempelajarinya dengan baik. Senangnya dapat bermanfaat dan memecahkan masalah.

Sangat kagum ketika Rudy berhasil menerbangkan pesawatnya. Yang dari sana beliau menemukan bahwa sebagian besar penyebab kecelakan pesawat ialah ketidakseimbangan dari sayapnya. Ikut senang melihat beliau menerbangkan pesawat seperti bermain layangan. 

Belum lagi ketika beliau menemukan solusi dari kapal selam yang mudah retak akibat tekanan pada kedalaman tertentu.

Dan mungkin masih banyak lagi pemecahan masalah yang beliau temukan.

Ah ya, ada catatan yang berulang kali disampaikan oleh orang-orang terdekat beliau. Yaitu 'Air'. Mengalir, Jika kamu baik maka disekitarmu akan baik, Alirkan kebaikan hingga negeri dan keluargamu, serta nasehat lainnya.

Kata-kata bapak Bung Karno "Kalian harus menjadi insinyur, lalu kembalilah ke Indonesia" terngiang beberapa kali. 

Rudi dari mana? Papi dari Gorontalo, Mami dari Jawa. Rudi..dari Indonesia.

Suatu hal yang lewat dalam pikiran saya ialah. Mungkin terlihat beliau tidak mendukung pemerintah Indonesia namun, beliau menunjukan integritasnya bahwa beliau mempunyai cita-cita melalui jalan lain untuk mendukung bangsanya. 

Betul memang, satu tujuan tidak harus caranya sama bukan. Cara yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan dan kesungguhan diri. 

Percakapan Rudy dan Illona sering kali Masalahnya...Faktanya..Solusinya.. Ilmiah sekali. Betul juga. Jarang orang-orang yang berbicara seperti karya ilmiah seperti ini. 

Ternyata..
Cita-cita nan mulia beliau bermula dari percakapan dengan Ayahnya :) 
Walau sempat tidak mau membuat pesawat karena dianggap jahat. Pemahaman itu diluruskanlah oleh Ayahnya. Begitulah orang tua. Saya mendadak jadi ingin berdoa supaya kita ketika menjadi anak dapat berbakti dan ketika menjadi orang tua dapat membimbing generasi penerus dengan baik.

"Jalan ini masih panjang, saya tak akan pernah menyerah, saya mencintai Indonesia, saya percaya Indonesia, dan saya akan kembali untuk terus berjuang untuk Ibu Pertiwi"
begitulah kitra-kira kalimat yang diucapkan pada bagian akhir film.

Bapak, saya belajar banyak dari anda. Begitu pula salah seorang ustadz yang dalam ceramahnya sempat menyinggung anda. Saya belajar bahwa orang-orang luar biasa seperti anda dan ustadz bukan muncul begitu saja. Tapi ada karena memang telah dipersiapkan. Begitulah pentingnya persiapan.

Apa yang ditanam, itulah yang dituai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar