Melakukan manajemen waktu merupakan suatu hal yang rumit. Dalam keseharian, sangat sering saya berusaha melakukan manajemen waktu yang baik. Informasi maupun pengetahuan tentang hal ini saya dapatkan berkali-kali. Seperti bertanda bahwa Allah menegur saya karena manajemen waktu yang saya lakukan masih kurang tepat. Atau bertanda pula pertolongan dari Allah akibat saya yang masih kewalahan menjalani keseharian. Hal ini saya anggap rumit, karena terlalu banyak hal yang dilakukan dan dipertimbangkan.
Urusan manusia sangat banyak, sedangkan waktu yang dimiliki sedikit. Karena hal inilah perlu dilakukannya manajemen waktu.
Hasan Al Bashri mengatakan,
ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”[1]
maksudnya berarti ketika kita melewatkan hari dengan sia-sia (hilang) maka hilanglah sebagian dari diri kita. Siapa yang ingin kehilangan sebagian dari dirinya sendiri ? Tentu tidak ada yang menginginkannya.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”[3]
dari sini, mari kita renungkan, jika saat ini juga pertanyaan itu diajukan kepada diri. Apa jawaban kita, sudah cukup kah ? mari berbenah menyiapkan jawaban terbaik
Saya sepakat bahwa cobaan bagi orang yang beriman bukan sekedar menjauh dari melakukan kemaksiatan. Tapi ujiannya adalah menghindari lalai dalam memanfaatkan waktu yang dilakukan tidak untuk mengingat Allah SWT.
Bagaimana cara mengoptimalkan waktu, supaya kita sebagai umat muslim juga dapat lebih bermanfaat dan tidak tertinggal dengan umat yang lainnya?
Berbicara mengenai manajemen waktu, kita akan belajar 'Fiqh Prioritas'
Berikut, hal yg perlu diprioritaskan :
- Mendahulukan yang penting & mudah dilakukan. - Mendahulukan yang waktunya singkat
- Mendahulukan yang manfaatnya lebih banyak
- Mendahulukan urusan yang mendesak (kalau terlambat kesempatan habis)
- Mendahulukan urusan yang penuh keutamaan
- Mendahulukan urusan yang penuh keutamaan
Kemudian, untuk kondisi sangat padatnya kesibukan diri :
- Mendahulukan kepentingan agama daripada dunia
- Mendahulukan syariat yg terkait dengan hati / badan
- Mendahulukan akhlak & jiwa atas keterampilan fisik
- Mendahulukan menuntut ilmu atas usaha / bisnis
- Mendahulukan ilmu agama atas syariat ilmu dunia
- Mendahulukan yg wajib atas sunah
- Sama2 wajib dahulukan yg besar pahala & keutamaannya
- Jika keduanya Wajib syariat bersamaan dahulukan yang waktunya akan.hilang kalau terlewat.
mendahulukan urusan akhirat dibanding urusan dunia
Demikian sedikit 'sharing' yang saya dapatkan dari kegiatan kemarin. Semoga bermanfaat, jika ada kritik maupun saran silahkan tulis di komen ya,
Saya sangat beterima kasih
Saya sangat beterima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar