Minggu, 17 Maret 2019

Parade Heroik Pembebas Palestina

buku ini ditulis oleh Nurjanah Hulwani

berikut bagian belakang buku memaparkan pesan-pesan dari beberapa tokoh tentang buku ini. 

Nurjanah Hulwani adalah salah satu dari sedikit perempuan Indonesia yang menghabiskan usia dan upaya hingga harta dan raganya untuk membela perempuan Palestina dan anak-anak melalui Lembaga Adara Relief Internasional. Dalam buku Parade Heroik Pembebas Palestina, ia menuangkan mutiara perasaan dan perjuangannya, yang berawal dari unggahannya di Facebook tentang aksi Great Return March 2018, tentang keberanian yang dimiliki warga Gaza, kesabaran, dan keteguhan mereka menghadapi tekanan blokade Zionis Israel.
Bachtiar Nasir - Ketua Umum Koalisi Indonesia Bebaskan Baitul Masjid

Terima kasih kepada saudariku yang mulia, Nurjanah Hulwani, atas segala usaha dan karya yang sangat mengagmkan ini, dalam rangka mendukung penyelesaian permasalahan Palestina, serta atas keberpihakannya kepada para perempuan dan anak-anak Palestina agar bias mendapatkan hak dan mencapai masa depan mereka.
Nasif Nasir - Anggota Ulama Palestina Luar Negeri

Buku yang disusun Nurjanah Hulwani dengan judul Parade Heroik Pembebas Palestina ini patut dibaca, diresapi, dan dihayati maknanya. Buku ini adlaah potret nyata tentang kehidupan bangsa Palestina yang dijajah oleh Zionis Israel selama 70 tahun. 
Soeripto - Ketua Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina

Adapun buku ini diterbitkan oleh Gema Insani

Betul sekali, tentang semua pesan dari beberapa tokoh tersebut. Buku ini dapat menjadi edukasi tersendiri untuk masyarakat Indonesia khususnya yang belum mengetahui informasi yang terjadi di bumi Palestina. Perjuangan, pertumpahan darah, pengorbanan dan hal lainnnya yang terjadi disana penting untuk kita ketahui. Kesadaran akan tumbuh karena apa yang terjadi di Palestina, bukan hanya permasalahan agama, tapi 'kemanusiaan'. Kita tidak boleh membiarkan Palestina berjuang sendirian.

Great Return March 2018, pawai Kepulangan Akbar ini bertujuan. Pertama, menuntut hak para pengungsi untuk ke tanah air dan mengambil kembali hak mereka atas tanah yang dirampas Pemerintah Israel dengan UU Kepemilikan Tanah Tidak Bertuan tahun 1950, serta menerapkan poin 11 Resolusi PBB no. 194. Kedua, menghentikan blockade GAZA yang berlangsung selama 13 tahun sejak 2016. Dipaparkan dalam buku ini bahwa kegiatan pawai akbar ini mengambil tema yang berbeda-beda setiap pekan di hari Jumat. Indonesiapun Hadir. 

Beberapa kisah heroik pejuang cilik dan perempuan Palestina dalam buku ini sangat memotivasi dan dapat menyadarkan diri tentang menjalani kehidupan. Perjuangan mereka sepatutnya kita jadikan pula sebagai tolak ukur dan dicontoh. Sungguh mengagumkan dan beruntungnya mereka yang berada pada posisi tersebut. Dengan keimanan yang kuat, semoga mereka mendapat sisi yang baik dari Allah. 

Saat itu, Adara Relief Internasional mengadakan Bedah Buku ini dan Temu Pemuda Pembebas Palestina di kampus. Berbagai dokumentasi kejadian Palestina dan cerita dari Pemuda tentang perjuangannya sejak di bangku Kuliah. Sungguh, melihat beberapa peserta menitikkan air mata menandakan bahwa kemanusiaan masih ada dalam diri mereka. Kita sebagai bangsa Indonesia, khususnya mahasiswa yang mungkin belum mampu untuk membantu secara langsung untuk pergi ke sana maupun menyumbangkan dana. Hal yang dapat kita lakukan adalah belajar dengan giat sehingga apa yang kita dapat kelak dapat bermanfaat pula untuk Palestina. Melalui doa-doa yang dipanjatkan untuk saudara muslim kita. Karena doa tak dapat diremehkan. Cara lain dapat dilakukan dengan memberi edukasi terkait Palestina sehingga kesadaran masyarakat meluas akan 'kemanusiaan' dan kewajiban untuk menunaikan hak saudara kita yang membutuhkan.

Demikian sedikit, yang dapat dipaparkan mengenai buku Parade Heroik Pembebas Palestina karya Nurjanah Hulwani, untuk lebih lengkap dan ingin memahami lebih dalam dapat membaca langsung bukunya.

Terima Kasih




Tidak ada komentar:

Posting Komentar