Kamis, 26 September 2019

Kenapa Kita Perlu Melek dengan Kondisi Negara ?

Banyak masyarakat apatis yang tak mempedulikan urusan negara. Bahkan informasi tentang keadaan di negaranya pun tidak diperhatikan. Sikap ini muncul akibat tidak paham alasan dari 'Kepedulian kita terhadap Negara'. Sebagai umat muslim yang mempunyai pedoman yaitu Al-Qur;an dan Teladan yang baik dalam berbagai bidang yaitu Rasul Muhammad SAW. Perlu paham dengan baik, kenapa peduli pada negara ialah suatu 'keharusan'. Terutama yang sedang terjadi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Maka, apapun yang terjadi pada negara ini akan sangat berpengaruh pada umat muslim di dalamnya. Begitu pula, seperti apa muslim di negara ini akan sangat berpengaruh kepada negara. Jika dilihat kondisi negara saat ini, banyak masalah yang membuat rakyatnya kecewa. Mulai dari kebakaran hutan, pengesahan RUU yang dinilai masyarakat bermasalah dan merugikan hingga masalah-masalah lainnya yang tidak terliput oleh media. Masalah-masalah ini tentunya bukan untuk diabaikan. Sebut saja dalam hal ini urusan politik. Menurut saya sebagai muslim tidak ada satupun alasan yang membuat kita cuek terhadap urusan ini. Kita mempunyai Islam sebagai pedoman yang sifatnya menyeluruh tidak terkecuali urusan Politik. Sebagai muslim perkara membenarkan ajaran Islam menyangkut Aqidah. Islam merupakan agama yang menyeluruh (Syumuliatul Islam). Kalau kita hanya mengambil yang nyaman dan menafikan yang lainnya maka tidak sempurnalah aqidah. Seluruh bagian dapat diselesaikan dengan islam. Hal ini telah dibuktikan oleh Rasul.

Jika hari ini hanya mengambil sebagian, maka akidah perlu dipertanyakan (?).

Tentang jangkauan syumul dalam risalah islam ini Ust. Hasan Al-Banna mengatakan "Islam adalah risalah yang Panjang terbentang sehingga meliputi semua abad sepanjang zaman, terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat, dan begitu mendalam sehingga memuat urusan-urusan dunia dan akhirat".


Beberapa contoh tentang hal yang telah diatur oleh Islam seperti riba atau ekonomi dan hijrah aka travelling.

Islam meliputi zaman atau mencangkup seluruh dimensi waktu yaitu, islam sejak zaman rasul hingga sekarang ialah sama contohnya perkata tentang riba, khamr, shalat dan Al-Quran.
Artinya tetap dapat diimplementasikan pada zaman seterusnya.

Rasul Muhammad SAW dari golongan Bani hasyim yang merupakan bani paling terhormat, tapi bukan pling kaya. Ketika masih muda, saat menggembala kambing, rasul tertarik untuk melihat hal yang tidak seharusnya dilihat atau didengar karena penasaran. Namun Allah menjaga dan melindungi rasul dengan membuatnya tertidur *riwayat lain mengatakan pingsan.

Nabi lainnya mempunyai periode yang terbatas. Namun, Rasul diutus untuk selamanya.
Rasul memberi peringatan dalam (HR. Abu Daud, Syaikh al Albany mengatakan: Shahih. Lihat Misykah al Mashabih, Juz. 3 hal. 173, No. 5406) : tentang 30 pembohong, yang semuanya mengaku sebagai nabi, padahal tak adalagi nabi setelah Rasul (Nabi Muhammad). Maka tidak ada syariat lagi setelah islam, tidak ada kitab lagi setelah Al-Qur'an dan tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

Islam mencangkup berbagai pedoman kehidupan, yaitu semua hal pokok & cabang sebenarnya diatur dalam islam (Al-Asas/Fondasi = Akidah & Tauhid, Al-Bina/Bangunan = Akhlak & Ibadah, Al-Mu'ayyidat/Penopang/Pelindung = Dakwah & Jihad) Fondasi = Akdah & Tauhid Seluruh surat Makiyyah membahas tentang Akidah, Selama 13 Tahun Rasul di Mekkah khusus membangun pondasi dengan menanamkan akidah/tauhid, barulah selama 10 tahun dii Madinah berdakwah tentang Fiqh. Waktu untuk membangun Aqidah lebih lama dibandingkan tentang syariat maupun Fiqh.

Bangunannya = akhlak & ibadah
Islam mngatur bukan hanya hubungan antar manusia tetapi juga dengan hewan/makhluk hidup lainnya. Islam diatas 5 perkara (rukun islam), ini merupakan bentuk ibadah.

Penopang & pelindung = dakwah & jihad
Tugas dakwah yaitu dengan ber-amar maruf nahi munkar. (Ssuai kmmpuan)

Islam mencangkup seluruh dimensi ruang, yaitu tidak dibatasi oleh batasan-batasan geografis tertentu. Dalam Al araf 158 yang menjelaskan tentang universalitas islam.

Dapat disimpulkan bahwa Islam bukan hanya diturunkan untuk orang Arab melainkan semua manusia di mukabumi. Cangkupan Islam ini pula sebagai bukti bahwa Islam adalah ajaran yang layak dan wajib menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dimanapun mereka berada, dalam seluruh aspek kehidupan.

Wallahu'alam


Terdapat "Grand Desain Proyek Amal Islami", yaitu 7 langkah yang harus menjadi acuan gerakan islam :

1. Memperbaiki diri sendiri
2. Memperbaiki keluarga
3. Memperbaiki Masyarakat
4. Memperbaiki Negara (membersihkan dari setiap kekuasaan tidak islami politik, ekonomi & moral)
5. Memperbaiki Pemerintahan (pemerintah bekerja untuk kemaslahatan) 
6. Mengembalikan system Khalifah
7. Menyebarkan dakwah islam keseluruh penjuru dunia / Semesta


{catatan yang kudapat ketika mendengan sharing dari salah seorang teman}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar