Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hampir disetiap waktu ketika kita bersyukur kepada Allah, disematkan pula harapan supaya mendapat syafaat dari Rasul (Nabi Muhammad SAW). Padahal sejatinya hanya Allah yang dapat memberi. Namun, Rasul diberikan hadiah khusus yaitu dapat menyarankan siapa saja hambanya yang pantas untuk mendapar syafaat dari Allah SWT.
Sebelumnya telah dibahas tentang memurnikan kembali aqidah kita, yaitu bagaimana bahwa islah merupakan sistem hidup dan seperti nafas yang tidak dapat dipisahkan dengan kita.
Muhammad Natsir, seorang ulama, pejuang kemerdekaan dan seorang politisi muslim jempolan pernah berucap "Islam beribadah, akan diibiarkan, Islam berekonomi, akan diawasi, Islam berpolitik, akan dicabut seakar-akarnya". Beliau mengungkapkan hal tersebut ketika negeri ini di ambang krisis kehancuran akibat ulah elite yang ingin mengubah ideologi negara.
Maka, tak perlu terkejut jika saat ini kita menemukan ada tokoh yang menolak poligami dan aturan islam lainnya. Dimana kita tahu bahwa poligami sendiri diperbolehkan. Hukum Islam tidak melarang hal tersebut. Sehingga merupakan kewajiban kita sebagai muslim untuk menaati hokum tersebut dan tidak melakukan hal yang bertentangan seperti menolak poligami.
Semua yang dilakukan oleh Rasul (Nabi Muhammad SAW) ialah berdasarkan wahyu, termasuk ketika rasul memtuskan untuk menikahi 'Aisyiyah yang sekarang dijadikan senjata bagi kaum munafik/kafir untuk menyerang rasul karena menikahi 'Aisyiyah yang sangat muda. Padalah yang dilakukan semuanya ialah perintah dari Allah SWT.
Pada saat 3 tahun sebelum Rasul memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Rasul telah menyiapkan segalanya. Saat itu, ialah masa Haji di Mekkah. Haji dilakukan oleh banyak umat yang melanjutkan syariat dari zaman nabi Ismail AS. Bani Hasyim merupakan Bani paling terhormat yang mendapat tugas memberi jamuan bagi tamu Allah yang melaksanakan haji pada musim haji. Terdapat 6 pemuda dari Madinah yang Rasul jamu dan diberikan pengetahuan serta diskusi mengenai islam sehingga mereka menyebarkannya di Madinah.
Kala itu, kondisi Madinah lebih memprihatinkan dibanding Mekkah. Karena terdapat banyak bangsa alias heterogen berbeda dengan Mekkah yang hanya diisi oleh beberapa Kaum. Terdapat suku Arab Badui, Yahudi, Nasrani, dll. Walaupun begitu, setahun setelah 6 pemuda tadi menyampaikan risalah islam di Madinah, datanglah 12 orang yang berbai'at untuk beriman kepada Allah dan Rasul. Baiat selanjutnya disebutkan 70 orang yang datang untuk menjalankan ibadah Haji.
Banyak yang telah beriman. Namun, belum mengetahui tentang syariat, sehingga di utus lah ….. untuk memberi pelajaran kepada muslim di Madinah. Termasuk mengkondisikan agar Madinah siap untuk dijadikan tempat Hijrah.
… dipilih karena dari golongan terpelajar yang secara retorika cara penyampaian dan mengajaknya sangat meyakinkan. Sedangkan yang lainnya focus bertahan di Mekkah selama 2 tahun sebelum Hijrah.
Sampai disini kita dapat menyimpulkan bahwa berjamaah merupakan sebuah keniscayaan ketika kita paham betul tentang syumuliatul Islam. Ketika kita berpikir ujung dari tujuan ialah bagaimana mewujudkan Rahmatan lil Alamin di semesta, tidak akan bias dicapai sendirian. Ingin sehebat apa? ketika perorangan ditanya hadist saja masih banyak yang tidak hafal. Disanalah pentingnya untuk ber"Kolaborasi"
Hampir disetiap waktu ketika kita bersyukur kepada Allah, disematkan pula harapan supaya mendapat syafaat dari Rasul (Nabi Muhammad SAW). Padahal sejatinya hanya Allah yang dapat memberi. Namun, Rasul diberikan hadiah khusus yaitu dapat menyarankan siapa saja hambanya yang pantas untuk mendapar syafaat dari Allah SWT.
Sebelumnya telah dibahas tentang memurnikan kembali aqidah kita, yaitu bagaimana bahwa islah merupakan sistem hidup dan seperti nafas yang tidak dapat dipisahkan dengan kita.
Muhammad Natsir, seorang ulama, pejuang kemerdekaan dan seorang politisi muslim jempolan pernah berucap "Islam beribadah, akan diibiarkan, Islam berekonomi, akan diawasi, Islam berpolitik, akan dicabut seakar-akarnya". Beliau mengungkapkan hal tersebut ketika negeri ini di ambang krisis kehancuran akibat ulah elite yang ingin mengubah ideologi negara.
Maka, tak perlu terkejut jika saat ini kita menemukan ada tokoh yang menolak poligami dan aturan islam lainnya. Dimana kita tahu bahwa poligami sendiri diperbolehkan. Hukum Islam tidak melarang hal tersebut. Sehingga merupakan kewajiban kita sebagai muslim untuk menaati hokum tersebut dan tidak melakukan hal yang bertentangan seperti menolak poligami.
Semua yang dilakukan oleh Rasul (Nabi Muhammad SAW) ialah berdasarkan wahyu, termasuk ketika rasul memtuskan untuk menikahi 'Aisyiyah yang sekarang dijadikan senjata bagi kaum munafik/kafir untuk menyerang rasul karena menikahi 'Aisyiyah yang sangat muda. Padalah yang dilakukan semuanya ialah perintah dari Allah SWT.
Pada saat 3 tahun sebelum Rasul memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Rasul telah menyiapkan segalanya. Saat itu, ialah masa Haji di Mekkah. Haji dilakukan oleh banyak umat yang melanjutkan syariat dari zaman nabi Ismail AS. Bani Hasyim merupakan Bani paling terhormat yang mendapat tugas memberi jamuan bagi tamu Allah yang melaksanakan haji pada musim haji. Terdapat 6 pemuda dari Madinah yang Rasul jamu dan diberikan pengetahuan serta diskusi mengenai islam sehingga mereka menyebarkannya di Madinah.
Kala itu, kondisi Madinah lebih memprihatinkan dibanding Mekkah. Karena terdapat banyak bangsa alias heterogen berbeda dengan Mekkah yang hanya diisi oleh beberapa Kaum. Terdapat suku Arab Badui, Yahudi, Nasrani, dll. Walaupun begitu, setahun setelah 6 pemuda tadi menyampaikan risalah islam di Madinah, datanglah 12 orang yang berbai'at untuk beriman kepada Allah dan Rasul. Baiat selanjutnya disebutkan 70 orang yang datang untuk menjalankan ibadah Haji.
Banyak yang telah beriman. Namun, belum mengetahui tentang syariat, sehingga di utus lah ….. untuk memberi pelajaran kepada muslim di Madinah. Termasuk mengkondisikan agar Madinah siap untuk dijadikan tempat Hijrah.
… dipilih karena dari golongan terpelajar yang secara retorika cara penyampaian dan mengajaknya sangat meyakinkan. Sedangkan yang lainnya focus bertahan di Mekkah selama 2 tahun sebelum Hijrah.
Sampai disini kita dapat menyimpulkan bahwa berjamaah merupakan sebuah keniscayaan ketika kita paham betul tentang syumuliatul Islam. Ketika kita berpikir ujung dari tujuan ialah bagaimana mewujudkan Rahmatan lil Alamin di semesta, tidak akan bias dicapai sendirian. Ingin sehebat apa? ketika perorangan ditanya hadist saja masih banyak yang tidak hafal. Disanalah pentingnya untuk ber"Kolaborasi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar