Minggu, 19 Januari 2020

Feminisme Muslim di Indonesia

Assalamualaikum wr wb, pada postingan kali ini aku akan mencoba untuk mencatat hal-hal penting yang aku dapatkan dari buku yang berjudul 'Feminisme Muslim di Indonesia' - Alimatul Qibtiyah supaya aku bisa lebih paham. Karena aku harus mencatat dan membaca secara berulang untuk memahami sesuatu hehe. Jika nantinya ada kesalahan mohon saran dan masukan yah. Terima kasih


Resume Film The Message (Ar-Risalah) Film Sejarah Islam dan Nabi Muhammad

Hasil gambar untuk arrisalah film

Ar-Risalah atau The Message adalah film yang menceritakan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam. Dimulai ketika bangsa Arab pada masa Jahiliyahnya dengan segala keburukan yang dilakukan. Nabi Muhammad dari gua Hira memperhatikan masyarakat dari atas dan mendapatkan wahyu. Awalnya beliau sangat shock dan langsung berselimat ketika sampai di rumahnya.
Secara diam-diam rasul menyebarkan ajarannya, yang awalnya tidak terlalu diperhatikan oleh kaum kafir Quraisy. Namun, ketika ketahuan sedikit-sedikit, kaum kafir Quraisy mengadakan pertemuan dan beberapa kali membujuk melalui paman Rasul yaitu Abu Thalib. Namun tidak membuahkan hasil. Rakyat lainnya pun mengejek dan memusuhi Rasulullah. Namun, paman rasul Abu Thalib senantiasa melindunginya.

Lirik Lagu - Jangan Menyerah

Dari lirik lagu ini, kita bisa dapat banyak pelajaran. Yuk simak dan maknai bersama.
Tak ada manusiaYang terlahir sempurnaJangan kau sesaliSegala yang telah terjadi
Tentunya kenapa bisa tak ada manusia yang terlahir sempurna, manusia itu makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan ya. Hanya kadang kita aja yang merasa kurang karena kita semua diciptakan berbeda oleh Allah SWT walaupun sama sebagai manusia. Tidak perlu sekalipun kita sesali takdir dan nasib yang ada pada diri kita. Karena semua itupun sudah terjadi, hal yang sudah terjadi itu tidak bisa kita ubah. Sama halnya masa lalu akan menjadi cerita maupun history. Mungkin kita bisa melihat atau menghapus history, tapi tidak mengubahnya.
Kita pasti pernahDapatkan cobaan yang beratSeakan hidup iniTak ada artinya lagi
Hayo siapa yang belum pernah dapat cobaan yang super berat ? Sepertinya hampir setiap waktu ketika memikirkan masalah rasanya sangat berat dan memusingkan. Dan bikin kita beranggapan untuk apa hidup saking beratnya. Setiap orang merasakannya kok. Bukan hanya kamu, aku, atau dia. Tapi mereka juga.
Reff 1:Syukuri apa yang adaHidup adalah anugerahTetap jalani hidup iniMelakukan yang terbaik
Bersyukur adalah kunci ketika ada masalah. Kita perlu ingat bahwa hidup adalah suatu anugrah dari Tuhan. Ingatlah banyak orang yang ingin hidup di bumi. Dalam hidup segala yang kita miliki dan dapat lakukan adalah pemberian dari Allah yang belum tentu orang lain mendapatkan hal yang sama. Kita harus tetap menjalani anugrah ini dengan melakukan yang terbaik. Kenapa tidak, jika kita mampu melakukan yang terbaik

Kamis, 02 Januari 2020

Rudy Habibie

Assalamualaikum wankawan !

kalau boleh saya cerita sedikit, malam ini saya nonton Film dan langsung cerita di blog. Demi target setiap hari menulis. Apapun itu, yang penting di post. Blog, Insragram atau media sosial lainnya. 
Dan kali ini, dibawah ini adalah poster yang saya ingin ceritakan pada wankawan!.

Hasil gambar untuk rudy habibie
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/eUbpZh3sQh4UfN5F8

Awal-awal saya menonton, membayangkan benar-benar menyenangkannya ya berkuliah di luar negeri dengan berbagai hal baru. Tidak jauh dari sana saya mendapat suatu pelajaran. Bapak Habibie, menjadi wakil presiden dan presiden. Kalau dari film dan beberapa sejarah yang saya baca, ketika beliau menjabat banyak sekali tekanan yang beliau dapatkan. Namun, beliau tetap berpendirian dan tidak tergoyahkan. Kini saya tahu, untuk membentuk dan mempersiapkan ujian itu. Allah memberikan tangga atau permasalahan dalam bentuk yang lebih sederhana. PPI. Melalui ide Industri Dirgantara yang sekaligus menjadi cita-cita maupun mendukung visi beliau. Berbagai masalahnya seperti miniatur kecil dari permasalahan yang akan beliau hadapi ketika menjadi pemimpin negeri.

Hal lain yang didapatkan adalah sisi keislaman beliau. Tak terbayangkan bagi saya yang tinggal di suatu daerah tanpa masjid. Dengan kemudahan di tempat saat ini saja mungkin masih belum optimal. Tapi beliau benar-benar teguh dan mempunyai dasar yang kuat. Sejak kecil pondasi islam telah kokoh tertanam pada diri beliau. Saya penasaran bagaimana keluarga beliau menanamkannya *sebenarnya pernah dibahas pada ceramah salah satu ust.*

Pertanyaan dari profesornya dikelas mengenai,
 apa hal terpenting dari teknik ? ternyata bukan ketelitian, bukan juga perhitungan. Tapi, Pemecahan Masalah

Rasanya saya seperti jatuh cinta lagi dengan teknik. Saya tiba-tiba teringat kenapa saya lebih menyukai Matematika, Fisika walaupun saya belum tentu dapat mempelajarinya dengan baik. Senangnya dapat bermanfaat dan memecahkan masalah.

Sangat kagum ketika Rudy berhasil menerbangkan pesawatnya. Yang dari sana beliau menemukan bahwa sebagian besar penyebab kecelakan pesawat ialah ketidakseimbangan dari sayapnya. Ikut senang melihat beliau menerbangkan pesawat seperti bermain layangan. 

Belum lagi ketika beliau menemukan solusi dari kapal selam yang mudah retak akibat tekanan pada kedalaman tertentu.

Dan mungkin masih banyak lagi pemecahan masalah yang beliau temukan.

Ah ya, ada catatan yang berulang kali disampaikan oleh orang-orang terdekat beliau. Yaitu 'Air'. Mengalir, Jika kamu baik maka disekitarmu akan baik, Alirkan kebaikan hingga negeri dan keluargamu, serta nasehat lainnya.

Kata-kata bapak Bung Karno "Kalian harus menjadi insinyur, lalu kembalilah ke Indonesia" terngiang beberapa kali. 

Rudi dari mana? Papi dari Gorontalo, Mami dari Jawa. Rudi..dari Indonesia.

Suatu hal yang lewat dalam pikiran saya ialah. Mungkin terlihat beliau tidak mendukung pemerintah Indonesia namun, beliau menunjukan integritasnya bahwa beliau mempunyai cita-cita melalui jalan lain untuk mendukung bangsanya. 

Betul memang, satu tujuan tidak harus caranya sama bukan. Cara yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan dan kesungguhan diri. 

Percakapan Rudy dan Illona sering kali Masalahnya...Faktanya..Solusinya.. Ilmiah sekali. Betul juga. Jarang orang-orang yang berbicara seperti karya ilmiah seperti ini. 

Ternyata..
Cita-cita nan mulia beliau bermula dari percakapan dengan Ayahnya :) 
Walau sempat tidak mau membuat pesawat karena dianggap jahat. Pemahaman itu diluruskanlah oleh Ayahnya. Begitulah orang tua. Saya mendadak jadi ingin berdoa supaya kita ketika menjadi anak dapat berbakti dan ketika menjadi orang tua dapat membimbing generasi penerus dengan baik.

"Jalan ini masih panjang, saya tak akan pernah menyerah, saya mencintai Indonesia, saya percaya Indonesia, dan saya akan kembali untuk terus berjuang untuk Ibu Pertiwi"
begitulah kitra-kira kalimat yang diucapkan pada bagian akhir film.

Bapak, saya belajar banyak dari anda. Begitu pula salah seorang ustadz yang dalam ceramahnya sempat menyinggung anda. Saya belajar bahwa orang-orang luar biasa seperti anda dan ustadz bukan muncul begitu saja. Tapi ada karena memang telah dipersiapkan. Begitulah pentingnya persiapan.

Apa yang ditanam, itulah yang dituai.

Rabu, 01 Januari 2020

Negeri 5 Menara

Assalamualaikum wankawan !

Kali ini saya ingin bercerita tentang film Negeri 5 Menara.
Hasil gambar untuk negeri 5 menara
sumber : https://images.app.goo.gl/6iUyxfwp5cdPBEw58


Film ini diangkat dari novel. Jujur, saya belum pernah membaca novelnya. Semoga segera diberi kesempatan. Karena, kata orang membaca buku lebih menarik dibanding menonton filmnya. Hal ini tidak hanya berlaku pada 'Negeri 5 Menara' ya. Tapi beberapa judul lainnya. 

Terdapat pelajaran yang menurut saya berharga dari ucapan bapaknya Alif. 

Ketika mereka pergi ke Pasar untuk menjual Kerbau satu-satunya. Negosiasi harga dilakukan dengan cara tangan bapak Alif masuk ke sarung, begitu pula tangan si calon pembeli. Nominal harga dilakukan dibalik sarung tersebut. Dengan cara apapun saya tak tahu, mungkin saja jari si penjual menyimbolkan angka dan hal tersebut dapat dibaca melalui tangan bapak Alif yang masuk ke Sarung. Sedangkan Alif yang tidak melihat tangan penjual dan bapaknya tak tahu sama sekali. 

Kebimbangan yang dirasakan Alif ketika harus memilih antara mengikuti arahan orang tuanya melanjutkan sekolah di Pesantren atau mengikuti keinginannya sendiri untuk bersekolah di Bandung supaya dapat berkuliah di Kampus yang pernah dijadikan tempat menimba ilmu oleh Bapak Dirgantara Indonesia atau Eyang BJ Habibie. Ketika itu bapaknya menasehati bahwa, 'Saat kita benar-benar menjalani hidup. Barulah kita tahu mana yang paling baik untuk hidup kita'. Seperti yang telah beliau lakukan ketika memasukkan tangannya ke dalam sarung untuk melakukan transaksi. Jika tidak dimasukkan, maka tidak akan tahu berapa harga yang ditawarkan pembeli. 

Terkadang kita terlalu takut untuk terjun dan masuk kedalam suatu masalah untuk menyelesakannya. Padahal jika tidak masuk kita tidak akan bisa iqro' / membaca situasi dan mengambil keputusan untuk menyikapi masalah tersebut. Perasaan sulit, khawatir salah dan takut gagal pasti menghantui pikiran. Betul pilihan ada pada diri kita masing-masing. Memilh untuk masuk atau menjalani hidup dengan bersungguh-sungguh bukanlah seharusnya bukan pilihan untuk kita karena hidup hanya satu kali. 

Tidak mungkin satu kali itu ingin diisi dengan yang 'biasa saja' atau bahkan 'buruk'. Na'udzubillah. 

Pelajaran lainnya...

Tentang bapaknya Alif. Momen-momen bersama mereka selalu mengingatkan saya kepada orang tua. Adik saya yang ketika itu sejak SMP dimasukan ke salah satu pondok modern di tempat yang berbeda pulau dari tempat tinggal kami. Masa-masa sulitnya dulu tidak terlalu saya rasakan. Tapi sembari menonton film ini. Saya sadar, bukan keputusan mudah seorang anak mengikuti keinginan orang tuanya, ketika hal tersebut bertentangan dengan keinginan pribadinya. Dan orang tua selalu punya cara untuk menasehati anaknya dan meluruskan kembali. Memberikan yang terbaik selalu dilakukan oleh orang tua kita. Perjuangan bapak Alif menjual kerbau satu-satunya dan menemani Alif perjalanan jauh menuju pesantrennya sangat mirip dengan perjuangan ayah & ibu demi kami dapat menimba ilmu di tempat jauh. 

Ketika ibu Alif menyetujui juga rencana perpindahan sekolahnya. Ibunya berkata 'Dimanapun belajar, yang penting adalah Kesungguhan Hati'. Hal tersebut membuat Alif merenung dan membatalkan rencana untuk pindah. 

Disinilah peran orang tua sangat penting kepada seorang anak. Orang tua tahu kapan mengarahkan dan kapan melepas anaknya untuk memberi tanggung jawab. 

Pertemanan...

Dunia pesantren itu menurut saya memang sangat menarik. Walau belum pernah merasakan sama sekali. Setidaknya saya pernah mengikuti kegiatan berhari-hari bersama teman-teman yang membuat saya dekat dengan mereka bukan hanya di bangku sekolah. Pastinya dengan waktu yang lama seperti pesantren akan lebih kompleks pengalaman yang dialami. Saling mendukung dan bekerjasama mereka lakukan. Seperti mengusik hati saya yang sebenarnya memiliki ego tinggi dan lebih nyaman dalam kesendirian dibanding berkumpul dan bersikap lembut kepada teman. 

Kebetulan juga saya sempat membaca kutipan dari Sayyid Quthb, "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar" *diluar film*

Sebelumnya juga saya sempat berdiskusi dengan teman-teman di Bandung, yang kesimpulannya kita tidak bisa sendirian. *ni juga diluar film*

CMIW seperti nasehat lembut dari Allah untuk saya dan kamu yang pernah seperti saya hehe *stop curcolnya*

Mimpi itu harus tinggi, dan yakin kalau akan dicapai. 

Man Jadda Wa Jada, Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jangan salah mengartikan mantra ini. Lihat ke hati paling dalam. Apakah kesungguhan untuk mencapai 'keberhasilan' yang kita harapkan itu sesuai dengan ridho Allah  dan membuat kita bisa mendapatkan cinta-Nya?

Alhamdulillah menurut saya pilihan Alif yang paling baik. Karena berada di lingkungan yang baik merupakan rezeki yang sangat disayangkan untuk ditolak apalagi ditinggalkan.