Sabtu, 07 Maret 2020

Menyelaraskan Misi Keilmuan dengan Pribadi Sebagai Seorang Muslim

Sebuah catatan yang aku dapat dari suatu forum group online. Beberapa yang bisa kubagikan. Semoga ini bermanfaat untuk kita.



Latar belakang : Tujuan ketika orang mencari ilmu tinggi saat ini bukan lagi untuk mendapatkan esensi ilmu sendiri. Melainkan tujuan lain seperti pekerjaan yang enak, gaji yang besar dan hidup yang enak (materi / dunia). Visi keilmuannya merendah karena tujuannya materi.

Narasumber : Mbak Ratih (seorang ibu rumah tangga yang sedang mengambil S3 *Phd Engineering Mathematics* di Bristol)


Pengertian Ilmu 

- bahasa Arab : Mengetahui
- KBBI : Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
- Cambridge University : Science is (knowledge from) the careful study of the structure and behaviour of the physical world, especially by watching, measuring, and doing experiments, and the development of theories to describe the results of these activities. 

Mengapa muslimah harus berilmu ?

1. Agar semakin beriman,

2. Agar dapat bekerja sama dengan suami dalam proses dakwah,
Ketika seorang muslimah berilmu, maka akan mudah berkomunikasi membicarakan suatu topik atau strategi dakwah akan mudah nyambung.

3. Agar sukses mendidik anak,
Di tangan ibu pendidikan anak-anaknya.

4. Dapat berkontribusi dengan kemaslahatan umat terkait ilmu yang dimiliki,
Menunjukkan bahwa muslimah juga dapat menghadapi masalah-masalah yang dihadapi umat masa kini.

Ilmu apa saja yang harus dimiliki Muslimah ?


1. Ilmu Agama,
Dasar dari ilmu lainnya. bagaimana memandang sesuatu, menghukumi sesuatu dst. Akan menjadi dasar dari seluruh keputusan, keimanan dan ibadah.

2. Ilmu dalam Mendidik Anak,
Ibu sebagai madrasah pertama. Sebagai muslimah harus siap menjadi serorang ibu untuk mendidik anaknya menjadi sholeh/ah yang potensinya dapat digali dengan baik dan dioptimalkan. Sehingga anak tersebut dapat menjadi generasi penerus bagi dakwah, bangsa dan negara.

3. Pengetahuan Umum (Fardu Kifayah),
Misalkan bidang kedokteran dll. Maka ketika orang lain telah menuntutnya, kita tidak wajib menuntutnya. 

Mengutip hadits Rasulullah SAW, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no:3289). Maka bidang apapun pastikan akan memberi manfaat kepada orang lain. Agar bisa membawa kemaslahatan bagi umat. Sekecil apapun yang dilakukan.


Perintah Menuntut Ilmu (Hadits)

"Barangsiapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuntut surga." (HR.Muslim) 
Jadi, hanya dengan menuntut ilmu ktia dapat jalan yang mudah menuju surga. Bertambah ilmu mengenai sesuatu ditambah dimudahkan jalannya menuju surga oleh Allah.

"Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya kecuali dari 3 (tiga) hal yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya."(HR.Muslim)

Sedekah jariyah dapat dilakukan jika kita mempunyai harta. Sedangkan Ilmu yang bermanfaat tidak perlu menunggu banyak harta agar banyak pahala tapi dengan ilmu yang dipunya dapat diajarkan ke orang lain. Dan ketika diamalkan maupun diajarkan juga kepada orang lainnya kita akan mendapat pahala tersebut. Meskipun sudah meninggal. Jangan pelit, berbagilah dengan ilmu yang dimiliki. Semakin berbagi maka pahala yang didapat juga semakin besar. 

"Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan seuruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama."(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037)
Ilmu pertama yang harus dituntuut adalah Agama karena akan dapat mempelajari dan memandang ilmu lainnya dari sudut pandang agama.

Apa saja yang perlu diperhatikan saat Muslimah menuntut ilmu di luar ?

Ada beberapa kondisi seperti kuliah atau menghadiri suatu majelis sehingga harus keluar untuk menuntut ilmu. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah

a. Mendapatkan restu dari orang tua, ketika belum menikah dan mendapatkan restu dari suami, jika sudah menikah. Dukungan mereka yang membuat kita survive ketika menuntut ilmu mengalami hal berat. Mereka yang akan mendukung dan menguatkan kita. 

b. Seimbang, kita (muslimah) memiliki tanggung jawab internal (seorang istri & ibu) dan eksternal (kontribusi untuk masyarakat). Ketika keseimbangan terjaga, yaitu ilmu didapatkan tapi tidak meninggalkan tanggung jawab utama sebagai istri dan ibu.

c. Pentingnya untuk menyesuaikan standar. Jangan terlalu muluk-muluk atau rendah dalam memasang target. Kalau terlalu berat, perlu dipertimbangkan kembali


Perintah Menuntut Ilmu (Al-Quran) *beberapa


"..Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..."(QS. Al-Mujadilah [58]:11)
Di awal ayat mengenai perintah melapangkan majelis. Saat itu Rasulullah mengadakan majelis kemudian beberapa orang tambahan mendatangi majelis tersebut. Mereka masih berdiri dan menunggu yang sudah memberi tempat tapi mereka tidak bergerak. Kemudian diturunkan perintah untuk melapangkan majelis atau memberi tempat duduk untuk yang belum duduk.
Diakhir ayat Allah menyampaikan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan diberi pengetahuan, karena orang yang memiliki pengetahuan akan bisa melakukan ibadahnya dengan benar. Akan bisa mengoptimalkan kondisi-kondisi dimana Allah memberi pahala lebih dan bisa menghindari aktivitas-aktivitas yang dilarang Allah.

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama" (QS. Fathir [35] : 28)

Ulama adalah orang-orang yang berilmu, paham hukum dan tahu benar atau salah berdasarkan ilmu yang dimiliki.

"..Katakanlah : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui (ilmu agama islam) dengan orang-orang yang mengetahui (ilmu agama islam) dengan orang-orang yang tidak mengetahui ? Sesungguhnya orang yang ber-akalah yang dapat menerima pelajaran". (QS. Az zumar [39] : 9)

Orang-orang yang mau mengambil ilmu dari apapun yang sedang dipelajari. Contohnya dari Ilu kedokteran. Menyadari hal ini merupakan kebesaran Allah.

Bercermin kepada Teladan beberapa Muslimah yang Sangat Mencintai Ilmu dan Memanfaatkan Ilmunya

Dari golongan Sahabiyah dan Tabi'in, 

1. Aisyah binti Abu Bakar, 
Kelebihan beliau yang terkait ilmu. Beliau adalah wanita yang paling banyak meriwayatkan hadits yaitu sekitar 1200 hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah oleh beliau. Bahkan seorang sahabat yang bernama Abu Musa al-Asy'ari, "Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya."(Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi(3044)). 

2. Ummu Hisyam binti Haritsah,
Terkenal sebagai seorang hafidzhah dan sangat gemar untuk menuntut ilmu. Dan termasuk golongan yang masih bertemu dengan Rasulullah. Dikatakan bahwa Ummu Hisyam, menghafalkan surat Al-Qaf langsung dari Rasulullah. Beliau datang setiap hari jumat untuk mengikuti shalat Jum'at dan ketika dalam shoalt tersebut rasul membaca surat Qaf, Ummu hisyam langsung menghafalkannya.

3. Ummu Darda, 
Istri Abu Darda yang masih golongan sahabat. Tapi Ummu Darda lahir setelah rasul wafat. Bertemu dan belajar kepada beberapa sahabat seperti 'Aisyah Ummul Mukminin, Abu Hurairah, Salman Al Farisi dan sahabat lainnya. 

Dari golongan Muslimah Kontemporer, 

1. Ingrid Mattson 
Seorang profesor dibidang Islamic Studies di Ontario Kanada. Lebih conserc mengangkat isu women sebagai future leader dan isu keluarga seperti domestic violence. Bagaimana agar perempuan tidak didiskriminasi. Bagaimana perempuan menggunakan hijab tanpa dipaksa.

2. Fadumo Dayib
Seorang muslimah keturunan somalia yang dilahirkan di Kenya karena ibunya ingin merubah hidupnya yang sengsara. Disana ibunya melahirkan Fadumo dan dua saudaranya yang lain. Saat masih muda Fadumo dikirim oleh ibunya untuk pergi ke Finlandia mendapatkan pendidikan. Berbeda dnegan kita yang dikirim berkuliah dan sudah dibekali. Tapi Fadumo masuk ke Finlandia dengan visa visit yang hanya satu hari. Sampai disana dia berjuang untuk mendapatkan suaka. Akhirnya setelah beberapa lama, dengan ketakutan akan di deportasi, diusir dsb. Dia mendapatkan suaka dan belajar di Finlandia tanpa orang tua hanya dengan dua saudaranya. Dia berhasil lulus S1, kemudian S2 yang berhasil mendapatkan 2 gelar master dari University of Eastern Finland dan dapat beasiswa di Harvard University bidangnya kesehatan atau perawat. Belum berhenti, dia melanjutkan studinya di University Helsinki ambil Phd. Setelah selesai daegan pendidikannya dia kembali ke Somalia. Disana dia bekerja untuk PBB di bidang Public Health dan Maternal Health. Isu concern-nya HIV, Female Genital Mutilation yang sangat terkenal di Somalia (baca lengkapnya sendiri). Dia tidak berhenti dan kemudian melanjutakn untuk mejadi salah satu kandidat calon presiden Somalia. Saat itu 2014 terjadi pemilihan presiden pertama secara demokratis. Dia satu-satunya calon presiden perempuan.

3. Linda Sarsour
Seorang aktivis politik Amerika. Imigran dari Palestina. Termasuk salah satu Co-Chairs dari 2017 Womens March. Ini adalah demo besar-besaran yang dimulai dari 2017 dan mengorganisir seluruh perempuan. Selain terlibat dengan isu-isu perempuan dan hidup di negara liberal. Dia tidak lupa dengan kondisi di negaranya. Sehingga masih sangat konsisten mengangkat isu-isu boikot israel.  



Semoga bisa memotivasi menjadi muslimah berilmu yang pada akhirnya bermanfaat bagi orang disekeliling kita dan umat islam pada umumnya.


Q&A

Bagaimana memberi dorongan anak remaja agar semangat menuntut ilmu ?

Menyediakan teladan yang bisa diikuti sehingga mereka bersemangat dalam menunut Ilmu. Pada waktu itu, Mba Ratih ketika remaja atau SMP. Dikenalkan dengan rohis oleh kakak. Ssering membawa teman rohisnya ke rumah. Sehingga setelah SMA tertarik masuknya rohis bukan organisasi lainnya. Barangkali hal tersebut (menyediakan teladan dan mengenalkan tokoh-tokoh kontemporer) dapat meningkatkan semangat mereka. Misalkan dr. Gamal Al bin Said dll jangan KPOP yang justru bukan mengajak ke dampak positif. Kalau masih berat dengan para sahabat karena tidak melihat secara langsung. Maka tunjukan teladan dari dunia kontemporer saat ini.

Bagaimana agar istiqomah dalam menuntut ilmu ?

Pertama, mencari komunitas orang baik yang gemar menuntut ilmu. Sehingga akan saling mengingatkan untuk berbuat baik dan menuntut ilmu. Kedua, memilih cara menuntut ilmu yang kita sukai. Misal tidak suka dikelas, cari metode lain. Melalui wa, atau dengan membaca buku. Semangat naik turun itu wajar. Bahkan sahabat disisi Rasulullah juga, apalagi kita. Yang penting bagaimana kita dapat mengatasi saat semangat kita mengalami hal tersebut.

Bagaimana menjadikan anak semangat untuk belajar, mengajarkan bertutur kata halus dan mengatur waktu untuk fokus mengerjakan skripsi.

Cara membuat anak semangat belajar, karena anak masih kecil. Dibiasakan untuk mengerjakan PR sebelum yang lainnya. Awalnya berat bagi anak tapi lama kelamaan akan jadi kebiasaan sehingga tidak berat. Atau membaca buku karena selalu diperkenalkan buku. Dibelikan hadiahnya buku. Mainnya ke perpustakaan atau toko buku. Sehingga terbiasa hal tersebut adalah hal yang menyenangkan. Sehingga lama-lama akan menjadi kebiasaan.
Untuk bertutur kata halus. Memang anak di usia muda sampai belasan tahun senang mengikuti yang ada disekeliling. Tugas bagi seorang ibu adalah jika memungkinkan mencarikan lingkungan yang bagus. Walaupun pada akhirnya tetap terpapar lingkungan tidak bagus, jadi tugasnya meluruskan dan menjelaskan kenapa kata itu buruk. Dijelaskan kenapa tidak baik dan mengganti dengan kata yang lebih bagus. 
Bagaimana mengatur waktu dan fokus skripsi. Setiap orang punya cara yang berbeda, tapi intinya jangan sampai menyianyiakan waktu. Ketika sangat menumpuk, ambil nafas dan tenangkan diri, jernihkan pikiran kemudian mulai mengulang kata-kata 'lakukan satu per satu semuanya pasti akan selesai kemudian untuk melakukan. Kalau lelah bisa istirahat sejenak (jangan kebablasan). 

Bagaimana meyakinkan diri untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri sedang masih takut dengan ketidakmampuan?

Kalau ada rasa tidak mampu, ketika sudah mengetahui kalau kita tidak bisa berarti belajar. Tahu kalau diri kita tidak mampu itu sudah bagus. Dan juga jangan takut dengan kegagalan. Dalam proses belajar, gagal adalah hal yang wajar. Ketika melakukan sesuatu dalam prosesnya sangat mungkin untuk gagal. Beliau untuk kuliah di Inggris sudah beberapa kali gagal. Tempat kuliah yang tidak sesuai dengan harapan. Kemudian masih ingin berkuliah di negara yang berbaha Inggris sehingga berusaha untuk belajar. Saat itu dengan waktu terbatas diantara rutinitas bekerja, tidak ada waktu belajar di kursus karena saat itu sudah ada anak. Belajar sendiri di kampus dengan source yang ada. Beliau apply ke Universitas sudah beberapa kali. Beasiswa juga mungkin sudah 5x ditolak. Tapi ketika sudah berusaha yakin saja kepada Allah. Untuk mengetuk pintu Allah kita harus punya sesuatu yang layak untuk mendapatkan pertolongan Allah. Ibadah apa, kebaikan apa yang layak dipersembahkan kepada Allah sehingga Allah menurunkan pertolongannya. Tidak perlu merasa tidak mampu dan berhenti. Tapi belajarlah, pada sisi yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita.

Jika perempuan berniat melanjutkan pendidikan S2, namun ada lelaku yang melamar. Pilih lanjut kuliah atau menikah terlebih dahulu ?

Mana yang terbaik hanya Allah yang tahu. Maka bertanya kepada Allah melalui shalat Istikharah mana yang terbaik. Namun, sedikit menambahkan (bukan menjawab). Ketika telah memiliki visi melanjutkan kuliah dan tujuan lainnya akan lebih baik ketika visi yang dimiliki dikomunikasikan dengan calon pasangan sehingga pada akhirnya kita bisa saling mendukung dengan pasangan karena sudah sama-sama tahu apa visi dari pihak yang melamar. Dan tahu apa keinginan kita.

Beberapa rekomendasi buku dari sharing-sharing ini :
1. Menjadi Muslimah negarawan - Fika Komara
2. Wanita Berkarir Surga - Felix Siauw
3. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa - Alvi Syahrin
4. PhD Parents Stories - Ario Muhammad, PhD
5. How to master your Habits - Felix Siauw
6. The Model for Smart Parents - Nopriadi Hermani, PhD
7. Eat That Frog : Cara dahsyat mencapai hasil lebih banyak dengan bekerja lebih sedikit - Brian Tracy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar