Senin, 30 Maret 2020

Sikap yang Dianjurkan Rasul dalam Menghadapi Corona

1. Mengimani dengan sebenar-benar Iman, bahwa hal ini adalah takdir Allah.
Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash bahwa ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah bersapda, "Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumu dengan tenggang waktu 50 ribu tahun."(HR. Muslim)
Allah telah mencatat suatu saat nanti akan ada virus yang bernama Covid-19 dan mungkin juga termasuk virus-virus lainnya yang kita tidak tahu tempatnya dimana. Jadi terlepas dari segala prasangka virus ini dibuat dengan tujuan tertentu atau hal lainnya. Kita mengimani dan meyakini bahwa ini adalah sebuah takdir dari Allah.

2. Yakin bahwa Bersama Kesulitan ada Kemudahan,
Sekarang semuanya terlihat sangat rumit, bagaimana menjaga kesehatan diri, keluarga. Menjaga jarak, kebersihan dan yang lainnya. Virus ini sulit dideteksi. Mungkin seperti dulu ketika awal ditemukannya penyakit disentri. Dengan segala kekurangan yang pada saat itu juga membuat sulit untuk memahami penyakit tersebut. Namun, dengan kemajuan saat ini kita belajar dan menjadi paham tetang Disentri dan solusinya.  Begitupula dengan Corona saat ini, percayalah akan ada kemudahan. Kalau ada yang menyambungkan dengan berbagai konspirasi atau hal lainnya. Kita lihat pernyataan Presiden Ghana (Nana Addo Dankwa Akufo) soal Corona COVID-19 :"Saya tahu cara menghidupkan ekonomi, tapi saya tidak tahu cara menghidupkan manusia.". 

3. Bersabarlah dalam Ujian,
Ali bin Abi Thalib berkata, "Ingatlah, sabar itu bagian dari iman, posisinya seperti kepala yang membawahi seluruh tubuh. Jika kepala dipotong, tubuh akan roboh." Kemudian ia mengeraskan suaranya,"Ingatlah, sesungguhnya tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki sabar."
Jadi satu-satunya yang harus dilakukan adalah sabar. Tak mungkin bisa hidup dengan baik jika tak benar-benar bisa bersabar.

4. Sabar itu dimulai ketika awal ditimpa Musibah,
Allah ulang 3x untuk bersabar yaitu awal, tengah dan akhir. Kita tetap punya kesempatan untuk memperbaiki walau di awal sempat menggerutu. Yakin bahwa sabar itu pahalanya sangat besar "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."(Q.S Az-Zumar:10)

5. Mengucapkan innalillahi wa inna ilahirajiun,

6. Kesempatan untuk interospeksi diri, 
Sejatinya setiap musibah adalah dosa kita dimasa lalu. "Barangsiapa menghendaki keuntungan akhirat  akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagiapun di akhirat"(Asy-Syura :20). Ayat ini menegaskan bahwasannya setiap hal yang kita niatkan didunia ini akan terjadi. Seorang mukmin siksaanya di dunia agar nanti tidak di akhirat. Ada surat yang setiap musibah disebabkan dosa kita. "Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)"(QS.Asy-Syuuraa:30). Jadi, mari jadikan sebagai bahan untuk kita melakukan perbaikan pada diri.

7. Percaya bahwa ujian ini tidak seberapa dengan yang ada di Jaman Rasulullah,
Rasul mengalami periode hidup yang sangat luar biasa. Sejak kecil ayahnya telah tiada, disusul ibu kemudian kakeknya. Begitupula orang-orang shalih sebelum kita. Mari jadikan tadabur untuk meneladani mereka.

8. Ad dukhon 38 & 39 Dan tidak lah kami main-main menciptakan ...
"Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui"(QS. Ad-Dukhan:38-39). artinya setiap ujian dan musibah pasti ada hikmahnya.

Kunci untuk menyelesaikan permasalahan. Saat ini Allah kasih waktu luang untuk interopeksi lagi dan menambah doa kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar