Kamis, 12 Desember 2019

The Admiral Roaring Currents

Jadi ceritanya, temanku mengajak nonton film ini. Katanya dia habis nonton di acara pelatihan kepemimpinan. Banyak banget hal yang bisa dicontoh dari sosok Laksamana Yi Sun-Shin ini. Okedeh cekidot, FYI selama nonton sedikit-sedikit aku pause terus ngobrolin scene-scene yang kami anggap itu menarik dan layak didiskusikan sebelum melanjutkan menonton. Kalau seperti ini, cocok banget, kami bukan tipenya nonton di bioskop wkwk karena tak bisa di pause.

Hasil gambar untuk the admiral roaring currents

Jumat, 22 November 2019

Generasi MICIN : Mager Iya, Capai Impian Nggak

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, 
Puji Syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillahirabbilalamin, melalui kegiatan ini kita mendapat nikmat yang sangat luar biasa, yaitu nikmat kesempatan untuk berkumpul dan dibersamai oleh Malaikat-malaikat, inshaAllah. Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada Rasul kita Nabi Muhammad SAW, karena melalui beliau kita dapat merasakan ajaran islam. 

Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri kepada teman-teman semua ya. Teman-teman, kita disini sama-sama belajar, kita saling berbagi, bertukar pengetahuan. Iya Kan?

[INTRO]

Nah, sebelumnya nih, saya ingin bertanya ke teman-teman, ada yang pernah dengar Generasi MICIN? oh barusan ya wkwk. Kalau sebelumnya-sebelumnya. hmm atau yang pernah lewat di pendengaran kita itu 'generasi rebahan?' mungkin.

generasi Micin, Mager Iya, Capai Impian Nggak. 

Mager udah pada tahu kan ya apa? mungkin ada yang bisa bantu saya apa itu mager?

Ya, suatu kondisi dimana tubuh tidak ingin melakukan apapun, alias hanya mau rebahan (males gerak), sama ya berarti definisinya kalau ada yang menyebutkan juga 'generasi rebahan'.

Teman-teman disini pernah ada yang belum pernah merasa mager ?, coba yang belum pernah  sama sekali selama hidupnya cungg. MashaAllah, tidak kelihatan ya. hihihi
Berarti semuanya pernah merasakan 'kemageran' yah, termasuk saya tentunya. 

Memang teman-teman, mager ini layaknya suatu virus yang mudah benget menyerang kita sebagai pemuda. Kok Bisa ya? hmm

Teman-teman, mager itu boleh kita samakan dengan malas kan ya? Malas itu dari mana sih? ada yang bisa jawab?. 


Teman-teman pernah dengar pepatah 'Jauhilah Sifat Malas karena malas adalah sifatnya setan'. Sepakat ndak sama kalimat ini ? coba nih kita pikirkan kembali. Kalau para setan punya sifat malas, kayanya ndak ada tuh kejahatan dilakuin sama manusia soalnya kita ndak pernah digoda sama mereka. Iya ndak ? Justru teman-teman mereka itu rajin, rajin apa? berbisik kekita, rajin menghasut, rajin banget pokoknya ngelakuin apapun supaya kita mengikuti yang mereka inginkan dan ujung-ujungnya nanti mereka akan lepas tangan. Jadi teman-teman, ndak bisa tuh di akhirat nanti pas ditimbang amalan kita kemudian kita bilang kalau gara-gara setan, kalau gara-gara diajakin sama setan. 

NO big NO, semua yang kita lakukan itu atas pilihan kita sendiri, setan itu cuma bisa 'berbisik' loh. Seperti itulah cara mereka mengajak. 

Tuh ya perlu digarisbawahi semua tergantung dari pilihan kita sendiri. Pilihan kitalah yang menentukan masa depan. Pilihan kita kapan? , kapanpun, pilihan kita di masa lalu menentukan masa sekarang, pilihan di masa sekarang menentukan masa depan. 

Buat teman-teman yang udah punya impian di masa depan, hayuk sekarang lakukan yang terbaik, pilihlah keputusan atau kegiatan-kegiatan yang membantu teman-teman untuk mencapai impian tersebut. Nih ya, Usaha itu penting banget lho teman-teman. 

Kita lihat ya perumpamaan seekor burung yang kelaparan di pagi hari, dia terbang mencari makanan dan sore pulang ke sarang dalam keadaan perut yang telah terisi. ketika menginginkan sesuatu dia usaha lho teman-teman, padahal kan ndak tahu ya pasti banyak ketakutan yang menghampiri, entah itu predator lainnya, cuaca yang kurang mendukung dan masih banyak lagi.Tapi semua itu mampu dialui oleh si burung. Burung itu berikhtiar dan berdoa teman-teman, berikhtiar dengan keluar dari sarangnya, dan berdoa atau berdzikir.
Disebutkan "Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan" (Q.S An-Nur:41)

Tuh, jadi ndak ada alasan ya kalau kita punya impian terus kita gamau tuh ikhtiar atau berdoa minta sama Allah. Jangan-jangan, sama dengan ndak pengen mencapai impian tersebut nih, 




Ngomong-ngomong soal impian. Teman-teman pada punya impian ndak sih ?
Pasti ya, setiap orang memiliki impian. 


Sekarang, ambillah secarik kertas kosong dan tulis dalam kertas itu berisi list mimpi dan cita-cita kalian mulai dari mimpi-mimpi kecil hingga mimpi-mimpi besar. Tuliskan saja, setelah itu tempelkan pada kaca, pintu lemari, tembok kamar agar mudah kalian jumpai dan mudah mengingatnya. Dan yakinlah suatu saat nanti kalian bisa merealisasikan mimpi-mimpi yang kalian tuang dalam secarik kertas itu.
Ketika ada kesempatan walaupun sekecil apapun kesempatan untuk merealisasikan mimpi itu maka ambillah kesempatan itu. Kita tidak pernah tau bagaimana takdir Allah bekerja terhadap perubahan diri kita. Sebagaimana Allah juga mengingatkan kita dalam sebuah ayat-Nya
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’d:11)
Kadangkala kita hanya diberi pilihan untuk mengambil kesempatan itu dan mengikhtiarkannya atau pilihan lain adalah melewatkan kesempatan itu berlalu bersama waktu.
Jika pilihan itu jatuh kepada pilihan mengambil kesempatan adalah pilihan yang tepat, sekarang saatnya kita berjuang dengan maksimal tidak perlu terobsesi pada hasilnya biarkan takdir Allah yang bekerja menurut kadar dan ukurannya. Bermimpilah setinggi-tinggi dan sebanyak mungkin jangan lupa diiringi dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah, merubah diri kepada hal-hal yang baik dan positif dan terakhir jangan lupa berdoa minta pada Allah

menurut Ust Hanan Attaki pada video berikut

Ketika menginginkan sesuatu, alurnya(tapi tidak harus urut):
1. Percaya sama rencana Allah (istikharah, minta pendapat kepada Allah)
2. Istisyarah, meminta isyarat, petunjuk, nasehat, saran/pendapat orang bijak, orang yang terjaga dll
3. Istifta', meminta fatwa (hal baik & benar) mana yang harus dipilih, harus dari ulama
4. Istqomah, komitmen, tetap pada track apapun yang terjadi.

menurut Merry Riana pada video berikut
Alasan malas : 

1. Tidak bisa melihat "big picture" (ngapain susah-susah bangun dll?)
2. Tidak memikirkan konsekuensi (efeknya nanti bukan saat ini)
Cara menghilangkan Malas :

1. Mulai dari hal kecil ,contoh : malas berolah raga mulailah dari melangkah dulu hingga keterusan. tidak menunggu berenergi baru melakukan. tapi dengan melakukan energi akan muncul. Yang sebelumnya tidak diselesaikan akan dapat diselesaikan.



generasi rebahan, 

"Apa sih permasalahan pemuda sekarang yang bikin banyak pemuda susah maju, susah berinovasi karena: 1. mager, bangga jadi generasi rebahan, nongkrong terus tapi tidak ada asi, ngobrol terus tapi tidak ada eksekusinya. bikin pertanyaan kira-kira pekerjaan apa yang baik, sesuai passion atau gaji? kelamaan banyak pertimbangan,padahal tugasnya pemuda aksion, kita itu nggak punya pengalaman, ortu punya pengalaman kalau mau action perlu rapat, butuh dipikirkan matang2, butuh kajian mendalam.
jadi yang paling berharga bagi pemuda itu action, eksekusi dipikir sambil jalan, 
sehingga kalau kita masih berpikir lama dn masih byk pertimbangan jangan-jangan kita sudah tua sebelum waktunya"


Referensi :

https://www.dakwatuna.com/2013/02/13/27757/jalan-meraih-mimpi-biarkan-cara-allah-bekerja/#axzz660tuqChJ

Kamis, 21 November 2019

Keutamaan Membaca Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya

1. Al-Qur'an adalah Kalamullah (kalimat Allah)
a. Kitab yang Mubarak (diberkahi)
"..." (Al-An'am[6]:92) . berkah = karunia Allah yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan
b. Menuntun ke Jalan yang Lurus
".."(Al-Isra'[17]:9)
c. Tidak Ada Sedikit pun Kebatilan di Dalamnya
".."(Fushshilat[41]:42)

2. Membaca Al-Qur'an adalah sebaik-baik amal perbuatan
Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.") (HR Imam At-Turmudzi dari Utsman bin Affan RA. hadits hasan sahih)

3. Al-Qur'an akan menjadi Syafi'(Syafaat) di Hari kiamat Syafi' = pertolongan
Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an. Sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi pembacanya di Hari Kiamat"

4. Beserta para Malaikat yang Mulia di hari Kiamat
Sabda Nabi SAW,"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan baik. Orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata, ia mendapat dua pahala."(HR. Muttafaqun 'Alaih dari Aisyah RA)

5. Perumpamaan Orang Beriman yang Membaca Al-Qur'an
Sabda Nabi SAW, "Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur'an bagaikan utrujah (sejenis jeruk) yang aromanya harum dan rasanya manis. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti kurma, tidak ada aromanya tetapi terasa manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an bagai raihanah (semacam bunga kenanga), aromanya harum tetapi rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur;an bagai buah handzalah (antawali atau pare), tidak ada aromanya dan rasanya pahit."(HR Muttafaqun'Alaih)

6. Menjadi Sebab Diangkatnya Derajat Suatu Kaum
Sabda Nabi Saw, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula."(HR Imam Muslim dari Umar bin Khaththab RA)

7. Menjadi Sebab Turunnya Rahmah dan Sakinah sakinah = tenang, tentram
Sabda Nabi SAW, "Tidak ada suatu kaum yang sedang membaca, mempelajari dan mendiskusikan kitab Allah, kecuali para malaikat akan menaungi mereka, rahmat Allah akan tercurah kepadanya, sakinah (kedamaian) akan turun atasnya, dan Allah akan sebutkan nama mereka kepada semua makhluk yang ada di sisi-Nya."(HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA)

8. Balasan Pahalanya Berlipat Ganda 
Sabda Nabi SAW, "Siapa saja yang membaca satu huruf Kitabullah, ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan) dan satu hasanah itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Aku tidak katakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf."(HR Imam At-Turmudzi)

9. Penjaga Hati
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sesuatu pun dari Al-Qur'an, ia bagai rumah yang rusak." (HR Imam At-Turmudzi dari Ibnu Abbas RA)

Tujuan / Ahdaf Tilawah Al-Quran
1. Ibadah
(Adz-Dzariyat[51]:56)(Ali Imran[3]:113)

2. Tsaqafah / wawasan
(An-Nahl[16]:89)

Manfaat/Hikmah/ Fadha'il Khatam Al-Quran
- Dunia
1. Ketenangan Jiwa
2. Rezeki yang terbaik
3. Hati yang Sensitif
4. Naungan dari Malaikat
- Akhirat
1. Rahmat Allah SWT
2. Menjadi hamba yang dibangga-banggakan
3. Syafaat
4. Terangkat kedudukannya di Surga

Al-Qur'an Mendahului Ilmu Pengetahuan
A. Al-Quran Kitab Hidayah
B. Al-Quran Turun dengan Ilmu Allah SWT
C. Sesaknya Dada
D. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit
Kesimpulan
Al-Quran mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan.
- Diantara informasi Al-Quran tentang sesaknya dada yang menjelajahi langit, pusat rasa yang ada di kulit. Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudia membenarkan informasi Al-Quran ini.
- Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Quran semata-mata wahyu Allah SWT. Kepada Rasul-Nya Muhammad SAW.

Referensi : Lembaga Kajian Manhaj Tarbiyah, Riyadhush Shalihin

Produktif YUK


Rasul Saja yang telah dijamin surga, dikucilkan sebagian orang.
Kita, ketika menyampaikan sebuah kebaikan tidak ingin dikucilkan ? (Kita siapa?)
Sadarkah, kalau kerja 8 jam 30 hari dapat 3 juta: artinya "anda hanya dibayar 12.500/jam"
Sekecil apapun tidak ada peran yang kecil karena setiap peranan itu penting

Sibuk BERBEDA dengan Produktif
Sibuk : waktu habis tanpa karya,
Produktif : banyak karya dalam waktu yang berbeda



"bicara Produktivitas = bicara Waktu"

Cara memandang waktu, menentukan produktivitas anda.

SECARA UMUM :
- RUMUS PRODUKTIVITAS
Income sebulan dibagi waktu kerja
- RUMUS PROFIT
menaikkan omset, menurunkan cost

UBAH cara pandang terhadap waktu:
- Waktu tidak perlu diatur karena tetap 24 jam, yang perlu diatur adalah diri sendiri
- Tidak ada manjemen waktu, yang ada manajemen diri

TIPS:
- Saklek terhadap Target, Fleksibel terhadap Cara
- Jangan plot waktu untuk aktivitas tertentu secara saklek. Tuliskan saja yang harus diselesaikan
- Ubah cara pandang terhadap Karya.
- Jangan berkata : "Kalau bisa dikerjakan nanti, kenapa harus sekarang?" - dibalik- "Kalau bisa dikerjakan sekarang, kenapa harus nanti?" [jangan terlalu percaya diri mempunyai umur yang panjang]

WHY paling powerful untuk bisa produktif: INGAT MATI
- Tempat istirahat paling nyaman = surga
- Dunia maksimalkan produktifitas


HOW agar dapat produktif?

5 Perkara sebelum 5 Perkara

1. Muda sebelum Tua :
Lebih baik kehilangan masa muda daripada kehilangan masa depan, Leyeh-eyeh masa muda, siap-siap sengsara dimasa depan. Buatlah target! latih diri dengan keberlimpahan. (membuat target yang besar dan percaya bahwa semua hal mungkin terjadi). Buat Target, Buat Programnya. Ingin Finansial & Time Freedom ? kalau dapat untuk apa finansialnya? untuk apa timenya?

2. Sehat sebelum Sakit :
Mumpung sehat, gunakan untuk produktivitas yang positif. Menulis hal yang akan dilakukan besok. Setiap harinya tulis hal berbeda yang akan dilakukan untuk keesokan. Terbayang-kan kaya yang tereksekusi

3. Kaya sebelum Miskin :
Sedekah mupung ada, ada uangnya, ada umur, ada kesempatan. Kaya itu dimulai sejak kita tidak punya. Berbagi dengan Hati, bukan cuma dengan Harta. Harta sedikit tidak apa, tapi Mentalnya harus kaya (Banyak duit tapi pelit = mental miskin)

4. Lapang sebelum Sempit, terutama lapang waktu :
Datang ke kajian, jangan cuma nempel 2 jam doang. Baca buku datang kajian, tapi masih loading mungkin akibat kurang doa. Mintalah pemahaman kepada Allah SWT. Berdoa sebelum belajar "Subhaanaka laa ilmalanaa Illa maa'allamtanaa Innaka anta al-aaliimulhakiim"
"Allahumma laa sahla wa ma ja'alutahu sahla wa anta taj'alul huzna idzaa syi'ta sahlaa"
"Rabbizidni 'ilmaa warzuqnii fahmaa"

5. Hidup sebelum Mati :
Allah suka dengan orang yang beriman dan berkarya. Jika merasa rendah diri kerjakan yang dapat dikerjakan. Mau produktif hargai waktu, memberi manfaat dengan karya. Lelah dan cape akan menjadi sesuatu ketika niatnya Lillah jadi, luruskan niat dan bagi manfaat. Buat hukuman untuk diri sendiri. Jika tidak produktif bagaimana. Jangan egois hanya menulis impian diri sendiri, Bermimpilah untuk orang banyak.

Produktiflah untuk akhirat : Sedekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Anak yang Shaleh.

Serius membangun bisnis untuk apa? untuk kepentingan orang banyak supaya dapat membantu umat.

Finansial Planning : Sedekah, Kebutuhan, Investasi, Nabung, Utang Beresin

Jangan tunjukkan kesulitan pada anak

Tekan gaya hidup sederhana saja, biasa saja, tak perlu bermegah-megahan

Small Test : Saat memutuskan berbuat sesuatu yang baik, banyak yang nyinyir (Ya, memang, orang hijrah pasti akan diuji termasuk cibiran. Yasudah biarkan saja.



Daftar Pustaka
- Kajian di Masjid Al-Lathiif yang berjudul "EXTREME PRODUCTIVITY" - Dewa Eka Prayoga - Senin, 18 November 2019

Rabu, 20 November 2019

Menjaga Kehalalan Harta

Assalamualaikum wr, wb


[Pembukaan]
- Mengkomunikasikan TUJUAN menjaga kehalalan harta


[Isi]
- Kajian

📍 Syarat mencari harta halal :


1.  Mencari harta halal untuk nafkah adalah wajib. Rasulullah bersabda, "Cukuplah seseorang berdosa jika menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan" (HR Imam Abu Dawud dan Imam Muslim)


2. Mencari harta halal dengan tujuan menambah harta, kedudukan, kesenangan, kenikmatan, dan membantu orang lain yang diiringi dengan menjaga kaidah agama, jiwa, dan kehormatan adalah sunnah (dibolehkan).




📍Hakikat Harta Halal


Harta = Rezeki (anugerah) dari Allah SWT, yang semuanya telah dijamin Allah SWT dan akan diraih sesuai ikhtiar masing-masing.


Contoh :
Harimau - burung kecil - anak-anak - semut - kumbang, tidak ada perebutan diantara mereka (rukun & damai), pemburu-tupai.

Betapa harmonisnya siklus makanan tanpa disadari. Keseimbangan alam terwujud. Allah merupakan sebaik-baik pemberi rezeki.


Itulah siklus pembagian rezeki halal sehingga dapat terlintas dipikiran kita akan 4 hal:


1. Allah menjamin Pembagian Rezeki setiap Hamba-Nya


"Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allah memberi rezekinya. Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Hud[11]:6)


keyakinan bukan berarti hanya berdiam diri menanti. Menjadi makhluk yang bernyawa & dapat bergerak artinya memiliki berbagai aktivitas hidup yang mendukung makhluk tsb utk mempertahankan keberadaan nyawanya. 
Contoh : hewan (berlindung-istirahat), tumbuhan (mengering-kemarau), manusia (akal-kegiatan). Islam memberi tuntunan. "Siapa saja berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak"(An-Nisa[4]:100)


2. Jaminan Rezeki yang ada menuntut kita untuk saling berbagi dan lebih peduli untuk dimanifestasikan dalam bentuk nyata sesuai tuntunan islam.


setiap makhluk harus menyadari kebutuhan, bukan keinginan, proporsional dan sesuai dengan kebutuhan. Tidak berlebihan dan tidak serakah yang akhirnya menimbulkan keinginan untuk menimbun, menguasai seluruh makanan/harta & materi yang ada. contoh dari hewan diatas seharusnya manusia lebih dapat menahan keinginannya untuk berbagi kepentingan orang lain.


3. Berpikir akan Siklus Hidup tidak saja merupakan kewajiban dan kerja akal


Dengan kehadiran hati, akan kita temukan bahwa Allah sang Pencipta adalah maha Pemberi Rezeki & Maha Merekayasa pemberian nikmat yang tidak kita duga. "Siapakah yang memberi rezeki jika Allah menahan Rezeki-Nya?"(Al-Mulk [67]:21)


4. Meyakini bahwa Allah SWT adalah zat dan penyebab segala sumber nikmat rezeki yang diperoleh (diterima). Menyadarkan kita untuk selalu bersyukur.


"Hai, orang yang beriman! Makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah (Al-Baqarah[2]:172)




📍Tujuan Mencari Harta


1. Untuk Pemenuhan Nafkah


Rasul bersabda, "Makhluk adalah tanggungan Allah. Sebaik-baik makhluk adalah yang paling bermanfaat untuk tanggungannya"(HR Imam Thabrani dan Imam Ibnu Mardawih dan lainnya. Sanadnya dha'if)


2. Bukan untuk bermegah-megahan


Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "...siapa saja mencari dunia dengan cara halal untuk bermegah-megahan, ia akan bertemu Allah dengan  wajah yang marah."(Hadits hasan dan Makhul, perawi haditsnya, tidak pernah mendengar dari Abu Hurairah RA)


3. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan taat kepada-Nya


4. Untuk menjalin tali silaturrahim


Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja mencari kehidupan dunia dengan cara halal agar dapat memenuhi masalah keluarga. memenuhi kebutuhan keluarganya, berbuat baik kepada tetangganya, ia akan datang pada hari kiamat dengan wajah seperti bulan purnama di malam hari."(Hadits hasan & Makhul, peraqi 




📍Menjaga kehalalan harta


Allah memerintahkan agar kita pula selalu menjaga harta. 
"Tidak akan tegak kedua kaki seorang hamba pada Hari Kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: untuk apa umurnya dihabiskan, bagaimana masa muda dialami, bagaimana masa mudanya dijalani, untuk apa ilmunya, darimana saja harta yang didapat dan kemanasaja diinfakkan" (HR Imam Muslim)


1. Asal Harta


Kriteria : Halal dan baik (02:168), Dengan cara yang sah dan atas dasar ridha (An-Nisa[4]:29-30), Bukan dengan cara curang (2:1888), asas manfaat : mudharat/negative tidak boleh
"Hai orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) Khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan panah termasuk perbuatan setan. Jauhilah semua perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr, berjudi dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."(Al=Ma'idah[5]:90-91) 
makanan & minuman yang dikonsumsi berpengaruh pada perkembangan fisik atau jiwa manusia. 


2. Menginfakkan Harta (jalan menggunakannnya)

Kriteria : untuk Ibadah & taat kepada Allah SWT (14:7), diinfakkan untuk memberi nafkah anak & istri, diinfakkan dijalan Allah SWT seperti sedekah dan jihad (2:177)(61:10-11), tidak boros (7:31), Tidak tabdzir(17:26-27), Tidak Bakhil(*menahan sesuatu)(17:29)(25:67),tidak melalaikan zikir dan beribadah kepada Allah SWT (63:9), tidak dipergunakan untuk foya-foya

, Cara yang sah dan atas katad
- Tanya Jawab
- Penekanan nilai & hikmah menjaga kehalalan harta

[Penutup]
- saling mengingatkan,
- diskusi kiat menjaganya
- berdoa agar diberi kekuatan dalam menjaga kehalalan harta



Kesimpulan Ibnu Abidin,
Al-israf: menggunakan harta untuk sesuatu yang benar, namun melebihi batas yang dibenarkan. sedangkan tabdzir, menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak benar.” (Hasyiyah Ibnu Abidin, 6/759).
Sebagai contoh; Anda makan berlebihan, itulah israf. Sementara jika anda menggunakan harta untuk maksiat, itu tabdzir.

Sabtu, 16 November 2019

Harapanku untuk si "Kemenangan"

Assalamualaikum wr wb. 

Jika membaca judul tulisan ini, mungkin akan muncul pertanyaan apa itu "Kemenangan"?
Ya itu sebutan dalam Bahasa Indonesia saja. Supaya Judulnya lebih menarik. Maksud saya "Kemenangan" ialah Lembaga Dakwah Kampus Al-Fath Universitas Telkom yang saya pernah berada didalamnya selama 3 tahun (mungkin lebih). 

Sebelum menuju kepada harapan, saya ingin bercerita mengenai perjalanan saya melalui lika-liku jalan dakwah di kampus Telkom University tercinta. Ini akan sedikit Panjang, terkadang akan terdengar puitis, atau bercamput doa dan haru didalamnya. Memang kenyataannya seperti itu. Jadi mari persiapkan kesabaran pula untuk membaca dan mengambil yang baik-baiknya.

Saat itu ditahun 2015, sebagai mahasiswa baru disebuah universitas swasta yang jaraknya cukup jauh (Bali-Bandung). Saya memiliki banyak harapan, rencana dan ketakutan. Hal tersebut pastinya pernah juga dimiliki oleh teman-teman sesame perantau. Sebelum berangkat banyak sekali nasehat saya terima bukan hanya dari keluarga, bahkan teman orang tua juga. Salah satunya ialah berhati-hati dengan kota Bandung yang katanya terdapat pergerakan-pergerakan kurang baik tentang islam didalamnya. 
Tapi tentu saja hal itu tidak menjadi penghalang saya yang ingin belajar lebih dalam tentang ilmu agama. Bagaimana tidak ?. Tinggal di daerah dengan minoritas muslim ditambah ke'malasan' saya ini menjadi zona nyaman tersendiri untuk tidak menambah pengetahuan dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT. Bandung yang berada di pulau jawa dalam pandangan saya mempunyai potensi tinggi untuk mendapat lebih banyak pengetahuan tentang islam. 

Sudah bukan hal yang aneh jika mahasiswa Telkom sudah saling mengenal sebelum masa registrasi di Kampus. Kami mempunyai ruang di group online untuk berkenalan dan saling bertukar informasi. saya tidak ingat dengan baik, tapi sepertinya dari sana pula pertama kali saya mengenal Al-Fath yang saat itu menyediakan perlengkapan untuk mahasiswa baru di kampus seperti seragam dan sepatu. membuat saya berpikir, sepertinya menyenangkan pengetahuan agama terjaga, bisnis juga berjalan. 

Dilanjutkan dengan masa orientasi mahasiswa yang saat itu disebut OMB (Orientasi Mahasiswa Baru). Saya benar-benar bangga dengan kampus saya ini, karena dilaksanakan subuh berjamaah oleh mahasiswa barunya. Dan disanalah saya melihat kakak-kakak yang menyejukkan dan mengenakan jaket dengan logo Al-Fath. Jaketnya jenis parka, terlihat cantik namun tetap berkarakter petualang. Mereka tersenyum dengan ramah, mengingatkan untuk menjaga wudhu, semangat. Disana saya berpikir kembali, jika bergabung dengan mereka pasti amankan, karena dibawahi oleh kampus. Maka darisanalah muncul niat walau baru dari hati. 

ISLAH 1, entah informasi dari teman, poster atau media online saat itu saya mengenal kegiatan ini. Salah satu kegiatan Pelatihan Kepemimpinan yang saat itu saya kira cukup menarik. Terdapat agenda pertemuan rutin dan outbound di akhir. Mengingat saya yang sebelumnya menyukai kegiatan Pramuka maupun PMR. Tentunya, membuat saya tertarik apalagi ketika didalamnya ialah orang-orang yang paham agama. Pasti bukan hanya ketahanan dan karakter diri saja yang terlatih. Tapi dalam prosesnya akan sesuai dan sejalan dengan ajaran Islam. 
Selama mengikuti kegiatan tersebut saya merndapat sangat banyak pengetahuan baru dan seperti tersadarkan. Jika tentang kepemimpinan saat itu salah satu yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya adalah kepemimpinan berkaitan dengan ayat 

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَ ۖ 
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".. ..
(QS Al-Baqarah : 30)

"Hal ini benar-benar memotivasi saya untuk memahami kenapa sebagai manusia kita harus bersiap menjadi pemimpin dan tujuan diciptakan. Hal lain yang sampai saat ini masih membekas ialah penyampaian salah satu kakak yang sangat tegas. Saat itu, disampaikan setelah kami berjuang melewat berbagai permasalahan bersama kelompok. Dibuat berdiri berbaris rapih dan saya berada pada barisan paling depan saat itu. Jadi saya mendengar dan melihat dengan jelas ucapan beliau yang menguti perkataan dari Umar bin Khatab RA, yang kami ikuti sembari mengepalkan tangan:

"Jika ada 1000 orang yang membela kebenara, aku berada diantaranya. Jika ada 100 orang membela kebenaran, aku berada diantaranya. Jika ada 10 orang pembela kebenaran, aku tetap ada di barisan itu. Dan jika hanya ada satu orang yang tetap membela kebenaran, maka akulah orangnya"
Air mataku tumpah seketika saat itu, kulitku merinding, hatiku bergetar. Sungguh Allah menyaksikan perjanjian kami.

Al-Fath mengadakan 'Open Recruitment', saya mendaftar dan melakukan wawancara. Masih sangat melekat diingatan saya beberapa pertanyaan seperti "siap istiqomah dalam berhijab?" saya jawab dengan mantap. Namun ketika dihadapkan pada pemilihan divisi, "mau kalau dimasukkan ke dalam bidang kaderisasi ?"."tidak" dengan mantap pula. kemudian kakaknya bertanya "kenapa?"."Saya tidak siap mempertanggung jawabkan orang-orang yang bergerak dalam suatu organisasi. Dimana menurut tugas dari posisi tersebut adalah memastikan anggota dalam kondisi yang baik untuk melakukan kegiatan, tanggung jawab tersebut menurut saya terlalu besar dan tidak sesuai dengan saya yang masih harus memperbaiki diri sendiri sebelum memperhatikan orang lain. Saya lebih memilih berada di bidang akademik supaya dapat menunjang pula tugas utama saya sebagai mahasiswa di kampus" jawaban yang sungguh antara takut atau egois. Kenapa takut? karena sesungguhnya itu hanya ada dipikiran, belum pernah sama sekali saya mengetahui tugas sebenarnya bidang kaderisasi seperti apa. Dan egois karena saya berdakwah tapi saya memikirkan diri sendiri karena bidang akademik adalah yang menurut saya saat itu mempunyai kegiatan paling sedikit.  

Berjalan kepengurusan di tahun pertama, saya memang tipikal orang yang penurut dengan orang tua, yang lebih tua, lebih senior dll. Jadi secara umum tidak ada masalah signifikan karena selama diberi tugas saya melaksanakannya, hanya yang sulit berubah adalah pada bagian berbicara pada suatu forum yang masih sangat jarang saya lakukan. Sebagai pengurus fakultas saya juga menjadi panitia 2 dari 3 kepanitiaan besar di Al-Fath yaitu Ksatria PMB dan Share. Ya, saya memang telah berniat ingin belajar banyak dan memberi banyak manfaat. Sehingga saya telah bertekat harus memilih 2 dari 3. Akhirnya saya memilih menghindari kepanitiaan ISLAH 1 yang saat itu dibawahin oleh kaderisasi. (lagi-lagi saya menjauhi 'kaderisasi'). Sedikit spoiler 2 kepanitiaan ini saya ikuti pula pada tahun-tahun berikutnya pula.
Banyak sekali hal terutama pondasi keislaman maupun budaya yang terbangun dari keikutsertaan saya dalam Lembaga Dakwah ini. Yang tidak dapat saya tuangkan satu per satu. Semoga suatu saat nanti saya dapat menuliskannya dalam postingan lain.

Memasuki kepengurusan di tahun kedua, saya ditunjuk sebagai sekretaris bidang akademik yang bertambah tugasnya yaitu mengorganisir staff sekaligus menjadi wakil dari ketua bidang. Sejujurnya saya terharu, memang saya ini mudah tersentuh ya jadi menangis itu sudah menjadi hal yang tidak dapat saya tahan ketika suatu hal terjadi. Mungkin orang lain melihat, posisi ini tidak terlalu berat. Tapi, bagi saya yang mempunyai jiwa 'kekanak-kanakan', sedang dimanja, dimengerti dan diarahkan. Membuat masa ini benar-benar sulit. Dilain tempat selain Al-Fath saya mendapatkan 'kenyamanan-kenyamanan' yang saya biasa dapatkan. Dan hal tersebut membuat saya merasa tidak berhasil menyelesaikan amanah ditahun kedua ini. Menjelang kepengurusan saya berniat memberikan ikhtiar terakhir yang dapat saya dedikasikan untuk Al-Fath dengan berkontribusi dalam kepanitiaan Al-Fatih yang saat itu merupakan kegiatan rekruitasi pengurus melalui proses pembinaan dan evaluasi. Secara sederhana, dengan menjadi bagian dari divisi evaluasi pada kepanitiaan tersebut. Saya berharap mendapat bagian besar untuk menghasilkan calon pengurus yang lebih berkualitas (lebih dari saya sendiri tentunya) sebagai kado terakhir untuk Al-Fath.
Namun, qadarullah, teratur sedemikian rupa sangat lurus dan mudah sekali dilewati jalannya yang mengantarkan saya untuk tetap berlanjut di kepengurusan Al-Fath. Jalan yang disiapkan memang lulus, tapi lutut ini terasa begitu berat, semakin sering air menetes. Tapi saya menentang diri saya pula, siapa saya yang berani melanggar atau mengganti ketentuan-Nya? maka saya lanjutkanlah perjuangan di jalan ini. Sesuatu yang saya jadikan penguat saat itu ialah.

وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"
Dia mengetahui segala sesuatu"


Sebagai Sekertaris Departemen Kaderisasi, beban amanah yang bertambah berkali-kali lebih lipat ternyata. Hoity, 'Kaderisasi' semoga teman-teman dapat memahami bagaimana perjuangan saya sebelumnya untuk menjauhi bidang ini dan bahkan telah berniat untuk pergi. Namun ayat ini seperti suatu jawaban.

و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)


Dan Allah itu sungguh lebih mengetahui apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya. Pada masa-masa awal kepengurusan, keluhan mengenai 'kurangnya' pemahaman, pengalaman tentang kaderisasi berulang-ulang bukan hanya terngiang tapi sering pula saya ucapkan di depan pengurus lain yang posisinya staff atau dibawah saya. Yang secara tidak saya sadari hal tersebut lebih baik untuk tidak diucapkan karena saya seharusnya mencontohkan yang lebih baik yaitu dengan menunjukan kesiapan saya untuk berjuang dan belajar tanpa mengeluh terlebih dahulu. 
Akibat dari masa-masa tahun ketiga ini, saya benar-benar terbuka tentang Al-Fath, saya benar-benar merasa masuk kedalamnya, merasakan berbagai rasa didalamnya. Permasalahan, Sumberdaya, Tujuan dan masih banyak lagi benar-benar saya pahami pada masa ini. Allah seperti tidak mengijinkan saya pergi sebelum mengenal dan tahu dengan baik JALAN DAKWAH yang ini, sebenarnya seperti apa.

Saya sangat malu dengan apa yang telah saya lakukan selama kepengurusan sebelum-sebelumnya, hal ini membuat saya termotivasi dan memiliki niat menjalankan dengan baik untuk melunasi atau mebayar kesalahan di masa lalu. Baru sadar, saya masih salah niat. Saya seperti masuk lebih dalam tapi tidak benar-benar masuk ke dasar. Tidak benar-benar ingin mewujudkan tujuan tertinggi. Melainkan hanya menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Hal tersebut terjadi begitu saja karena keterbatasan yang saya miliki. Waktu satu tahun benar-benar sangat singkat. Namun dengan kesingkatan itu, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya. 
Yang hingga sekarang saya masih peduli dengan Jalan ini (Al-Fath). 

Masih saja saya ingin mengetahui perkembangan dan pejuangnya punya kabar apa. Tapi banyak sekali perbedaan kondisi yang membuat saya lebih terbatas dan seolah hanya dapat melihat dari balik kaca.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika ditafakuri lebih dalam, setiap yang saya lalui adalah terjadi hanya karena Allah SWT. Dia mengatur kegiatan saya di tahun pertama berada di bidang tersebut sembari menikmati aktifitas beradaptasi dengan kampus, dakwah dan mengejar akademik, ditahun kedua layaknya ujian antara memilih dunia dengan zona nyamannya atau dakwah yang bisa disebut tidak 100% berhasil melaluinya. Sebut saja puncak dari 'pemahaman' tentang ini yang Allah berikan ialah di tahun ketiga. Lebih dalam mengenai Al-Fath bukanlah sekedar organisasi. 

Setelah saya lakukan perbandingan diri saya setiap tahunnya. Hal lain yang menyebabkan saya 'paham' di tahun ketiga ini ialah karena 'kesungguhan'. 

Manusia itu memang harus diberi hukuman, ujian terlebih dahulu agar bersungguh-sungguh. Disitulah ujiannya, tidak akan ada hasil baik tanpa ujian yang dilewati dengan baik pula. 

Dari perjalanan yang telah saya lewati tersebut, saya mempunyai harapan yang tinggi dan sederhana. Untuk harapan tinggi masih saya simpan dalam doa, sedangkan yang sederhana ialah :
" Saya berharap, seluruh pengurus Al-Fath tidak lupa bahwa mereka merupakan seorang Da'i yang mengemban kewajiban untuk berdakwah, sekecil apapun, semudah apapun, selama itu berdakwah. Tetap harus Dilakukan "

Banyak sekali pastinya ayat, hadits, ataupun quotes yang meningkatkan semangat dalam berdakwah, yang salah satunya ialah "Islam pasti akan menang, tinggal kita memilih menjadi penonton atau menjadi yang memenangkannya"

Itulah kurang-lebih carita saya mengenai si "Kemenangan" , semoga ada yang dapat diambil dari tulisan ini. Dan menjadi pengingat pula bagi saya untuk bersyukur kepada Allah yang telah menyiapkan jalan ini. 

Aamiin YRA

Wassalamualaikum wr wb.