Assalamualaikum wr, wb
[Pembukaan]
- Mengkomunikasikan TUJUAN menjaga kehalalan harta
- Mengkomunikasikan TUJUAN menjaga kehalalan harta
[Isi]
- Kajian
- Kajian
📍 Syarat mencari harta halal :
1. Mencari harta halal untuk nafkah adalah wajib. Rasulullah bersabda, "Cukuplah seseorang berdosa jika menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan" (HR Imam Abu Dawud dan Imam Muslim)
2. Mencari harta halal dengan tujuan menambah harta, kedudukan, kesenangan, kenikmatan, dan membantu orang lain yang diiringi dengan menjaga kaidah agama, jiwa, dan kehormatan adalah sunnah (dibolehkan).
📍Hakikat Harta Halal
Harta = Rezeki (anugerah) dari Allah SWT, yang semuanya telah dijamin Allah SWT dan akan diraih sesuai ikhtiar masing-masing.
Contoh :
Harimau - burung kecil - anak-anak - semut - kumbang, tidak ada perebutan diantara mereka (rukun & damai), pemburu-tupai.
Betapa harmonisnya siklus makanan tanpa disadari. Keseimbangan alam terwujud. Allah merupakan sebaik-baik pemberi rezeki.
Itulah siklus pembagian rezeki halal sehingga dapat terlintas dipikiran kita akan 4 hal:
1. Allah menjamin Pembagian Rezeki setiap Hamba-Nya
"Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allah memberi rezekinya. Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Hud[11]:6)
keyakinan bukan berarti hanya berdiam diri menanti. Menjadi makhluk yang bernyawa & dapat bergerak artinya memiliki berbagai aktivitas hidup yang mendukung makhluk tsb utk mempertahankan keberadaan nyawanya.
Contoh : hewan (berlindung-istirahat), tumbuhan (mengering-kemarau), manusia (akal-kegiatan). Islam memberi tuntunan. "Siapa saja berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak"(An-Nisa[4]:100)
2. Jaminan Rezeki yang ada menuntut kita untuk saling berbagi dan lebih peduli untuk dimanifestasikan dalam bentuk nyata sesuai tuntunan islam.
setiap makhluk harus menyadari kebutuhan, bukan keinginan, proporsional dan sesuai dengan kebutuhan. Tidak berlebihan dan tidak serakah yang akhirnya menimbulkan keinginan untuk menimbun, menguasai seluruh makanan/harta & materi yang ada. contoh dari hewan diatas seharusnya manusia lebih dapat menahan keinginannya untuk berbagi kepentingan orang lain.
3. Berpikir akan Siklus Hidup tidak saja merupakan kewajiban dan kerja akal
Dengan kehadiran hati, akan kita temukan bahwa Allah sang Pencipta adalah maha Pemberi Rezeki & Maha Merekayasa pemberian nikmat yang tidak kita duga. "Siapakah yang memberi rezeki jika Allah menahan Rezeki-Nya?"(Al-Mulk [67]:21)
4. Meyakini bahwa Allah SWT adalah zat dan penyebab segala sumber nikmat rezeki yang diperoleh (diterima). Menyadarkan kita untuk selalu bersyukur.
"Hai, orang yang beriman! Makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah (Al-Baqarah[2]:172)
📍Tujuan Mencari Harta
1. Untuk Pemenuhan Nafkah
Rasul bersabda, "Makhluk adalah tanggungan Allah. Sebaik-baik makhluk adalah yang paling bermanfaat untuk tanggungannya"(HR Imam Thabrani dan Imam Ibnu Mardawih dan lainnya. Sanadnya dha'if)
2. Bukan untuk bermegah-megahan
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "...siapa saja mencari dunia dengan cara halal untuk bermegah-megahan, ia akan bertemu Allah dengan wajah yang marah."(Hadits hasan dan Makhul, perawi haditsnya, tidak pernah mendengar dari Abu Hurairah RA)
3. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan taat kepada-Nya
4. Untuk menjalin tali silaturrahim
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja mencari kehidupan dunia dengan cara halal agar dapat memenuhi masalah keluarga. memenuhi kebutuhan keluarganya, berbuat baik kepada tetangganya, ia akan datang pada hari kiamat dengan wajah seperti bulan purnama di malam hari."(Hadits hasan & Makhul, peraqi
📍Menjaga kehalalan harta
Allah memerintahkan agar kita pula selalu menjaga harta.
"Tidak akan tegak kedua kaki seorang hamba pada Hari Kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: untuk apa umurnya dihabiskan, bagaimana masa muda dialami, bagaimana masa mudanya dijalani, untuk apa ilmunya, darimana saja harta yang didapat dan kemanasaja diinfakkan" (HR Imam Muslim)
1. Asal Harta
Kriteria : Halal dan baik (02:168), Dengan cara yang sah dan atas dasar ridha (An-Nisa[4]:29-30), Bukan dengan cara curang (2:1888), asas manfaat : mudharat/negative tidak boleh
"Hai orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) Khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan panah termasuk perbuatan setan. Jauhilah semua perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr, berjudi dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."(Al=Ma'idah[5]:90-91)
makanan & minuman yang dikonsumsi berpengaruh pada perkembangan fisik atau jiwa manusia.
2. Menginfakkan Harta (jalan menggunakannnya)
Kriteria : untuk Ibadah & taat kepada Allah SWT (14:7), diinfakkan untuk memberi nafkah anak & istri, diinfakkan dijalan Allah SWT seperti sedekah dan jihad (2:177)(61:10-11), tidak boros (7:31), Tidak tabdzir(17:26-27), Tidak Bakhil(*menahan sesuatu)(17:29)(25:67),tidak melalaikan zikir dan beribadah kepada Allah SWT (63:9), tidak dipergunakan untuk foya-foya
, Cara yang sah dan atas katad
- Tanya Jawab
- Penekanan nilai & hikmah menjaga kehalalan harta
- Penekanan nilai & hikmah menjaga kehalalan harta
[Penutup]
- saling mengingatkan,
- diskusi kiat menjaganya
- berdoa agar diberi kekuatan dalam menjaga kehalalan harta
- saling mengingatkan,
- diskusi kiat menjaganya
- berdoa agar diberi kekuatan dalam menjaga kehalalan harta
Kesimpulan Ibnu Abidin,
“Al-israf: menggunakan harta untuk sesuatu yang benar, namun melebihi batas yang dibenarkan. sedangkan tabdzir, menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak benar.” (Hasyiyah Ibnu Abidin, 6/759).
Sebagai contoh; Anda makan berlebihan, itulah israf. Sementara jika anda menggunakan harta untuk maksiat, itu tabdzir.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/10864-beda-israf-dan-tabdzir.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar