“Bercermin dari Borosnya para Sahabat Nabi” mereka kaya dan dermawan, ini sesuai dengan keinginan banyak orang yang bercita-cita menjadi orang yang kaya raya dan kelak jika meninggal bisa masuk surga, tapi mungkin kita masih galau antara mengejar materi atau ibadah, yang manakah yang harus diutamakan? Ritual ibadahkah, atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup?
Inspirasi sharing after work kali ini bakal membahas seputar kaya raya ala Ustman Bin Affan
[@masjidallathiif]
Adapun sharing ini disampaikan oleh Ust Dewa Eka Prayoga, berikut yang dapat dirangkum:
Setiap kita bertemu dengan orang lain, biasakan mengajukan dua kalimat ini :
1. "Apa yang bisa saya bantu ?" atau "Apa yang bisa kita sinergikan ?" . Pada setiap pertemuan niatkan untuk silaturahim karena dibaliknya terdapat keberkahan dan rezeki
2. Mengambil ilmu beserta energi positif dari orang lain
3. Sinergi agar dapat bertumbuh bersama. (bisnis = mentoring)
Biasanya manusia sering mengeluh di awal, Padahal tinggal "Berbaik sangka kepada Allah SWT"
perlu kita ingat bahwa Allah sudah menjamin Rezeki,
Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu:
1. Definisi Kekayaan : bukan tentang kondisi hidup, melainkan kondisi mental.
QS. Ali Imran : 34
QS. At-Taubah : 77
2. Lawan dari Kaya : bukan miskin, melainkan cukup.
3. bukan Nabung pangkal kaya, melainkan Sedekah pangkal kaya.
Kenapa muslim perlu Kaya Raya ?
1. Memudahkan dalam melakukan kebaikan/beramal : bersedekah menjadi lebih mudah misalnya menjadi donatur tentunya semakin banyak orang yang dapat ditolong
2. Tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang : seperti pada hadits berikut, riwayat Abdullah bin Mas'ud r.a., ia berkata bahwasannya Nabi SAW, pernah bersabda,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَآخَرُ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا. رواه البخاري.
tidak boleh ada rasa iri dengki kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah (ilmu), lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya."(HR. Al-Bukhari)
Maka dari itu berlomba=lombalah dalam kebaikan. Dan bersedekah sebanyak-banyaknya seperti sahabat terdahulu yaitu Utsman, Umar, Abu Bakar dll yang berlomba-lomba mensedekahkan hartanya di jalan Allah SWT.
3. Sebagai amal Jariyah
PRINSIP Utsman bin Affan
Inspirasi sharing after work kali ini bakal membahas seputar kaya raya ala Ustman Bin Affan
[@masjidallathiif]
Adapun sharing ini disampaikan oleh Ust Dewa Eka Prayoga, berikut yang dapat dirangkum:
Setiap kita bertemu dengan orang lain, biasakan mengajukan dua kalimat ini :
1. "Apa yang bisa saya bantu ?" atau "Apa yang bisa kita sinergikan ?" . Pada setiap pertemuan niatkan untuk silaturahim karena dibaliknya terdapat keberkahan dan rezeki
2. Mengambil ilmu beserta energi positif dari orang lain
3. Sinergi agar dapat bertumbuh bersama. (bisnis = mentoring)
Biasanya manusia sering mengeluh di awal, Padahal tinggal "Berbaik sangka kepada Allah SWT"
perlu kita ingat bahwa Allah sudah menjamin Rezeki,
Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu:
1. Definisi Kekayaan : bukan tentang kondisi hidup, melainkan kondisi mental.
QS. Ali Imran : 34
QS. At-Taubah : 77
2. Lawan dari Kaya : bukan miskin, melainkan cukup.
3. bukan Nabung pangkal kaya, melainkan Sedekah pangkal kaya.
Kenapa muslim perlu Kaya Raya ?
1. Memudahkan dalam melakukan kebaikan/beramal : bersedekah menjadi lebih mudah misalnya menjadi donatur tentunya semakin banyak orang yang dapat ditolong
2. Tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang : seperti pada hadits berikut, riwayat Abdullah bin Mas'ud r.a., ia berkata bahwasannya Nabi SAW, pernah bersabda,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَآخَرُ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا. رواه البخاري.
tidak boleh ada rasa iri dengki kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah (ilmu), lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya."(HR. Al-Bukhari)
Maka dari itu berlomba=lombalah dalam kebaikan. Dan bersedekah sebanyak-banyaknya seperti sahabat terdahulu yaitu Utsman, Umar, Abu Bakar dll yang berlomba-lomba mensedekahkan hartanya di jalan Allah SWT.
3. Sebagai amal Jariyah
PRINSIP Utsman bin Affan
- Saya terjun langsung
- Saya tumbuhkan
- Saya tidak meremehkan sekecil apapun keuntungan (bersyukur)
- Saya tidak mau membeli barang yang tua
- Desifikasi (menanam modal pada bisnis lain sehingga tidak hanya satu bisnis) : Halal - Berkah - Mulia
Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan tidak tanggung-tanggung dalam bersedekah
Aplikasi Sedekah:
- Sedekah pagi (rutinkan)
- Sedekah Jumat
- Sedekah Ramadhan (lipatgandakan)
- Sedekah ke Orang Tua
- Sedekah ke Anak Yatim
- Sedekah ilmu
- Sedekah dengan harta yang paling dicintai (QS. Ali Imran : 92)
Kaya itu penting, tapi Taqwa lebih penting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar