Pasca wafatnya Khalifah Mua'wiyah bin Abi Sufyan RA, tahun 60 H
- Kezhaliman merajalela
- Hubungan para ulaam & penguasa terjadi kesenjangan
- Sebagian orang zhalim mengemban kekuasaaan (contohnya : al Hajjaj yang dibantu para pengikutnya menghimpun harta dan digunakan tanpa aturan / tidak halal. Penyait yang memuji pemimpin mendapat harta yang banyak)
Keluarga Umar bin Abdul Aziz
Ayah : Abdul Aziz bin Marwan, gubernur Klan Umayyah yang pemberani dan suka berderma.
Ibu : Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab (Ashim adalah anak Umar bin Khattab yang menikah dengan putri penjual susu *masing ingat ceritanya, ketika Umar berjalan dimalam hari mendengar pembicaraan ibu dan putrinya tentang menjual susu dan membuat Umar tersentuh sehingga menikahkan salah satu anaknya dengan putri penjual susu tersebut*
Istri Pertama : Fathimah bin Abdul Malik, putri Khalifah, kakeknya jug akhalifah, saudara perempuan dari para Khalifah dan istri dari Khalifah. Namun, hidupnya sederhana.
Pada masa remaja
Atas keinginannya sendiri beliau memperdalam ilmu agama dan mempertajam kemampuan sastranya di Madinah An-Nabawiyah. Sebelum masuk usia baligh telah hafal Al-Qur'an. Beliau juga masuk ke dalam daftar ahli Fiqhnya Tabi'in. Berguru dengan banyak kalangan sahabat dan para Tabi'in sehingga banyak mengambil ilmu dan akhirnya menjadi ulama besar.
Setelah ayahnya meninggal
'Abdul Malik bin Marwan mengajak pulang dan dinikahkan dengan putrinya (Fathimah). Ketika Al Walin bin Abdul Malik mencapai puncak Khilafah). Beliau dipercaya untuk memegang Madinah, Mekkah dan Thaif selama 86 hingga 93 H. Usai memegang kota-kota tersebut beliau kembali ke Syam hingga akhirnya terpilih sebagai Khalifah pada 10 Safar 99H (umur 36 tahun)
Karakter
- Takut kepada Allah
- Wara', menjauhkan dari dosa, maksiat dan perkara syubhat (berhati-hati)
- Egaliter, dekat dengan pembantu dll
- Pembela dhuafa, dasar pemerinyahannya kasih sayang kepada rakyatnya
Beberapa perkataan yang terkenal menceritakan kondisi negeri ketika Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah. Bahkan tidak ada serigala yang berani mengganggu kambing. Umar bin Abdul Aziz selama menjabat makanannya untuk sarapan, makan siang dan makan malam hanya makan adas (kacang bawang) hingga yang jenuh adalah budaknya dan mengadu kepada istrinya. Namun istrinya berkata jangan mencela karena makanan itu adalah makanan tuanmu.
Dipermulaan pengangkatan
Beliau berkhutbah yang isinya beliau membebaskan kaum muslimin untuk memilih pemimpin sesuka mereka karena beliau dipilih sebagai Khalifah selanjutnya sesuai dengan wasiat Khalifah sebelumnya (Sulaiman bin 'Abdul Malik) tanpa musyawarah. Dan Beliau juga mengartikan amanah ini ialah suatu musibah hingga yang diucapkan saat diumumkan nama beliau bukanlah syukur melainkan beliau kembalikan kepada Allah SWT. Namun, rakyat telah percaya dan tetap memilih beliau.
Membuat keteteapan & kebijakan
Tentunya beliau menyusun dengan disemangati nilai-nilai keislaman dan keadilan yang tujuannya menyelamatkan umat dari bencana semena-mena yang selama ini seolah menjadi kebiasaan. Beliau berhasil mewujudkan kemakmuran dan stabilitas nasional dalam waktu singkat atas izin Allah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh:
1. Mengoreksi Orientasi dan Jalan Hidupnya
Merubah kebiasaaan hidup sampai orang-orang yang kenal tidak menyetujui perubahan tersebut dan tidak mengenalinya. Contoh: 1] Fasilitas bagi Khalifah tidak digunakan melainkan dijual dan disimpan di Baitul Mal. 2] Penghasilan sebelumnya 40 ribu dinar sekarang hanya menginginkan 400 dinar saja setiap tahun. Sedangkan tanah dan kekayaannya ditinggalkan. 3] Cincin pemberian al Walid bin 'Abdul Malik yang tidak dibenarkan juga diserahkan ke Baitul Mal.
2. Memperbaiki keluarganya sendiri
Istrinya (Fathimah binti 'Abdul Malik) diminta untuk mengembalikan permata yang dimiliki ke Baitul Mal. Dan dilakukan.
3. Memperbaiki Keluarga Besar Dinasti 'Umayah
Berupaya memperbaiki internal Bani Umayah. Kekayaan yang dikumpulkan dari berbuat zhalim, dikembalikan ke pemiliknya atau Baitul Mal (jika tidak ketemu). Beliau juga mengambil alih seluruh harta yang telah diambil Bani Marwan tanpa cara yang benar dan dimasukkan ke perbendaharaan Baitul Mal.
4. Mengeluarkan Surat Edaran kepada Para Gubernur agar Taat kepada Allah SWT.
1] Menulis surat untuk Gubenur agar taat kepada Allah dan melarang berbuat maksiat (diberikan sanksi untuk yang melanggar dan hadiah untuk yang berhak) serta mengingatkan tentang sejarah Khalifah terdahulu ada yang sukses dan rugi.
2] Keadilan juga ditekankan agar dindakan sewenang-wenang tidak terjadi lagi dan membela yang tertindas.
3] Sebagian Gubernur yang tidak cakap, diberhentikan kemudian diganti dengan yang lebih baik.
4] Beliau pernah menyidang sebagian Gubernur untuk mempertanggungjawabkan kecurangan (contoh: menerima suap atau hadiah)
5] Ada kebijakan srategis yang pengaruhnya dengan Taufiq dari Allah SWT sehingga 4000 jiwa penduduk Khurasan masuk Islam yaitu pembatalan pengambilan Jizyah dari orang Yahudi maupun Nashara yang telah masuk islam.
5. Menanamkan Rasa Takut kepada Allah
Ditanamkan kepada hati para pejabat negara dan rakyat secara keseluruhan. Beliau pernah menangis ketika berkhutbah shalah jumat karena takut kepada Allah dan orang-orang juga ikut menangis sehingga masjidnya bergemuruh oleh suara tangisan.
6. Menanamkan Rasa Cinta kepada Al-Quran dan As Sunnah
Giat dalammencerdaskan rakyat dan menanamkan pada hati mereka cinta terhadal Al-Quran & As Sunnah. Mengutus dai ke pedesaan untuk mengajarkan rakyat tentang agama.
7. Berdakwah kepada Non Muslim
Beliau juga memperhatikan ke non Muslim. Mengutus da'i untuk menyampaikan risalah Islam kepada mereka (sejumlah Da'i dikrim ke wilayah Afrika hasilnya banyak dari kalangan suku Barbar yang kemudian masuk islam)
Begitu banyak perbaikan pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang tidak lama (29 bulan / 2 tahun 5 bulan). Saat menanggung hari-hari berat dalam menjalankan tanggung jawab sebagai Khalifah, ajal menjemput pada 25 Rajab 10. Umar bin Abdul Aziz hanya sedikit meninggalkan harta untuk anak-anaknya. Masing-masing 19 dirham saja. Sementara satu anak Hisyam bin Abdul Malik (Khalifah Bani Umayah lainnya) mendapatkan warisan 1 juta dirham. Namun, beberapa tahun kemudian salah satu anak Umar bin Abdul Aziz bisa menyiapkan 100 ekor kuda lengkap dengan perlengkapan untuk jihad di jalan Allah. Pada saat yang sama salah seorang anak Hisyam menerima sedekah dari masyarakat.
Melalui perjuangan beliau seperti memnunjukkan bahwa dalam kondisi apapun tidak ada kata mustahil untuk perubahan dan menegakkan keadilan. Menjadi pemimpin adil memang berisiko bahkan berisiko nyawa. Kisahnya benar-benar mahal untuk umat muslim bahkan manusia. Ketika kepemimpinan diposisikan sebagai musibah dan ujian maka kepentingan pribadi akan tenggelam bersama ketakutan akan azab Allah yang muncul justru semangat melayani dan menegakkan keadilan. Beliau sadar betul akan petuah Rasulullah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab pada yang dipimpin.
Sekian rangkuman yang dapat saya sampaikan. Berawal dari tugas rutin dan saya mendapat giliran untuk menyampaikan mengenai Umar bin Abdul Aziz. Saya mengumpulkan dari beberapa referensi seperti : 1] https://almanhaj.or.id/3764-khalifah-umar-bin-abdil-aziz-rahimahullah.html , 2] https://kisahmuslim.com/1810-umar-bin-abdul-aziz.html 3] https://www.youtube.com/watch?v=4TRsCv6ao1M 4] Khazanah Trans7.
Semoga bermanfaat ya. Apabila ada saran atau masukan silakan menyampaikan di kolom komentar.
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar