Kamis, 26 November 2020

Kontribusi Muslim Bagi Kemajuan & Pembangunan Bangsa

 Disclaimer: tulisan ini didapatkan dari menyimak video. Adapun video lengkap dapat dilihat disini.

Kontribusi Muslim Bagi Kemajuan & Pembangunan Bangsa bersama Dr Attabik Luthfi, MA

Tema bersifat reflektif, apa yang kita bahas adalah tentang diri, bangsa, masyarakat dan umat kita. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kontribusi diri dan akan hadir negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr.

Muslim Kontributif:

"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." Surah An-Nahl:97

Barangsiapa bukan berarti pilihan tetapi menunjukan sebuah konsekuensi bahwa orang beriman adalah orang yang selalu mengerjakan kebajikan karena menginginkan kehidupan yang lebih baik. Allah selalu menyiapkan pahala yang lebih besar dari yang kita lakukan atau kontribusikan.

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia". (HR Ahmad dan Thabrani)

Maka seburuk-buruk manusia adalah yang paling memudharatkan manusia

Salah satu bentuk kontribusi minimal perhatian. Contoh tidak perhatian : ketika saudara kesusahan kita diam berarti tidak ada sense of contribution. 



Prinsip 'Amal Shalih' dan Anfa' / kebermanfaatan berlaku dalam semua aspek kehidupan seorang muslim


Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah:105)

1. Amal seorang muslim dinilai Allah (sisi ketulusan), RasulNya (ikut tuntunan), dan semua manusia (sisi kemanfaatan)

Bagaimana dengan beramal sembunyi-sembunyi saja seperti menyepi digunung dan tidak peduli dengan saudaranya ? Allah menilai  tapi juga dinilai oleh Rasul apakah sesuai tuntunan. Akan dinilai juga sisi kebermanfaatannya oleh manusia. 

2. Amal bermanfaat jika sesuai dengan waktunya dan sesuai dengan kebutuhan ummat (Imam Ibnu Qayyim rhm: )

Waktunya mengaji, kerja dengan keluarga dibedakan. Amalan juga disesuaikan dengan kebutuhan jika perlu ilmu disiapkan ulama, butuh usaha disiapkan pengusaha dll untuk kebermanfaatan dan kontribusi sesuai kebutuhan ummat.   

3. Ikrar kita setiap shalat mencakup semua sendi kehidupan

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, Al-An'am:162

Ikrar kebaikan seorang muslim tidak hanya pada aspek ibadah yang diwakili oleh shalat, namun seluruh jenis ibadahnya, bahkan seluruh sendi dan bidang kehidupannya, hingga kematian menjemputnya. Allah tidak membutuhkan apapun dari kita maka medianya orang beribadah untuk Allah dengan cara mereka berbuat untuk sesamanya, memberi kebaikan untuk semuanya tanda telah menjalankan Ikrar tersebut. Kontribusi itu tidak pernah berhenti atau ada expired.

Contoh :

Ada beberapa sahabat yang sedih dan menangis karena tidak dapat berkontribusi. ...lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan (untuk ikut berperang). At-Taubah:92

Dari Abu Abdullah Jarir Ibnu Abdullah Al Anshari ra, dia berkata: "Sesungguhnya di Madinah terdapat orang-orang yang kamu tidak menempuh sebuah perjalanan dan tidak melintasi sebuah lembah, melainkan mereka bersama-sama kamu, Mereka dihalangi oleh udzur sakit." Dan dalam sebuah riwayat:"Melainkan mereka bersekutu denganmu dalam pahala" (HR Muslim)

4. Kotribusi kita sangat beragam

"Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara : 1. Waktu mudamu sebelum waktu tuamu, 2. Waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, 3. Masa kayamu sebelum masa kefakirmu, 4. Masa luangmu sebelum masa sibukmu, 5. Hidupmu sebelum matimu." (HR Al Hakim)


Masyarakat Terbaik

Seluruh kontribusi tersebut dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur kehidupan: 

Masyarakat Terbaik : "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik". Ali Imran:110

Masyarakat Terbaik :  Keterbaikan dalam semua perkara dan di segala bidang


3 Peran Sentral menjadi kunci dari seluruh kontribusi

  1. Peran Ubudiyah: Beribadah dan mengabdi (Adz Dzariyat:56). *Kontribusi kita memastikan ibadah berjalan dengan baik dan aman.
  2. Peran memelihara dan memakmurkan alam/Isti'mar (Hud:61). *Kontribusi kita menjaga dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Peran dan tanggung jawab terhadap kehidupan/Istikhlaf (Al-Baqarah:30, Al-Ahzab:72). *Kontribusi kita menyiapkan dan menghadirkan pemimpin terbaik. 

Tiga peran dan kontribusi ini diikat dengan nilai rohmatan lil alamin (Al-Anbiya:107)


Peran Meneguhkan

Setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor: Keluarga, Pertemanan, dan Lingkungan :

"(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan" (Al-Hajj:41)

Kita tidak bisa menafikan faktor-faktor tersebut untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Akan lebih baik kita saling meneguhkan, menguatkan, support.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (At-Taubah:119)


Pertemanan mempengaruhi keberagamaan, bagaimana jika lebih dari sekedar teman?..

"Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Maka perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian". (HR Abu Daud 4883, Tirmidzi 2378, Ahmad 2/344)

Prof. Muh Ghazali dalam Fiqh Sirah: kesempurnaan Rasulullah SAW dalam berbagai aspek, di antaranya turut dipengaruhi oleh keluarganya yg mulia, kerabatnya, dan sahabatnya yg mulia

Kalau diantara mereka tidak memberi kontribusi upaya peneguhan berat untuk kita lakukan.?

Padahal doa kita untuk anak dan keluarga tidak hanya Qurrota A'yun tapi ujungnya adalah Imaman lil muttaqin. ''Bukan hanya menyenangkan, menenangkan " diakhir ".. juga peneguhan".

Dan orang-orang yang berkata,“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan:74)

Akan lebih mudah jika dijaga dan didorong oleh teman-temannya yang baik. 


Semuanya Perlu Disiapkan

Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan) (Al-Anfal:60)

Ayo kontribusikan dengan berbagai kemampuan karena itulah kekuatan yang dimiliki. Kebersamaan, ketersalingan yang positif. Tentunya kontribusi apapun sangat dibutuhkan tentunya untuk menghadirkan kebaikan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia.

  1. Siapkan pribadi yang baik dan cakap mengemban amanah
  2. Siapkan dan hadirkan keluarga yang baik
  3. Bantu hadirkan teman, sahabat, kerabat dan masyarakat yang baik
  4. Bantu hadirkan pemimpin yang baik

Semuanya saling menopang tentu kita yakin cita-cita akan sangat mudah bagi Allah untuk memenuhinya. 


Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir adalah pemimpin manusia secara umum, dan akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Istri adalah pemimpin di rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan diminta pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya" (HR Bukhari 2554, Muslim 1829)

Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Manusia telah dikhususkan disiapkan beragam tentunya adalah bentuk dari kontribusinya dan ingin kehidupan yang penuh keberkahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar